Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buruh Pendidikan, Penikmat Seni dan Pengamat Kehidupan.\r\n"Rahasia hidup bukanlah melakukan apa yang kita sukai, tetapi menyukai apa yang harus kita lakukan"\r\n \r\nwww.sukowaspodo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hati-hati Memaknai Reuni

17 Juli 2013   10:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:26 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadirnya jejaring sosial, khususnya facebook, membuat komunikasi pertemanan yang lama terpisah terjalin kembali. Teman-teman lama waktu sekolah yang sudah terpisah puluhan tahun bisa terjalin kembali lewat media ini. Kemudian pada umumnya berlanjut ke pertemuan reuni. Bentuk reuni bisa reuni kecil kurang dari sepuluh orang, reuni satu angkatan lulusan atau reuni periode tahun lulus tertentu.

Reuni memang sangat bermanfaat, tentu yang terutama adalah menjalin persaudaraan. Disamping itu juga bisa membuat kita merasa muda kembali. Bertemu dan bercerita tentang kebandelan kita, kekompakan kita, suka duka kitadi masa sekolah bisa menjadi refleksi dan menyemangati kita dimasa kini. Terjadi ikatan persaudaraan dan kekeluargaan. Bahkan jalinan kerjasama bisnis bisa terjadi karena reuni. Ada banyak juga yang membentuk yayasan untuk berkegiatan sosial atau mendirikan lembaga pendidikan. Pokoknya banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari reuni.

Namun kita harus berhati-hati karena reuni ada dampak negatifnya juga. Berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa terjadi:


  • Cinta lama bersemi kembali, istilah gaulnya CLBK. Sering terjadi jalinan asmara yang terulang oleh dua pribadi yang di waktu sekolah pernah saling tertarik. Kalau saat ini mereka belum punya pasangan tentu tidak jadi masalah. Tetapi kalau masing-masing sudah mempunyai pasangan tentu buntut persoalannya bisa menjadi panjang dan mungkin runyam.
  • Memanfaatkan kebaikhatian teman. Di dalam reuni sering terjadi masing-masing saling berbagi pengalaman dan perjalanan hidup. Ada yang beruntung dengan kehidupan yang mapan dan pasti ada juga yang belum beruntung dengan kehidupannya. Sering terjadi kemudian dibuat kesepakatan untuk mengumpulkan dana dan selanjutnya bertujuan untuk membuat semacam dana cinta kasih untuk membantu mereka yang masih mengalami kesulitan ekonomi. Tentu saja hal ini bagus. Tetapi pernah terjadi dana yang terkumpul malahan dimanfaatkan secara pribadi oleh salah seorang pengelolanya dan habis. Maka tujuan membantu tidak tercapai malahan menimbulkan perselisihan.
  • Penipuan. Hal ini biasanya terjadi justru pada sebelum acara utama reuni, terutama reuni kecil. Penipuan biasanya dilakukan saat pengumpulan dana untuk biaya acara, pengumpul dana melarikan duit yang terkumpul dan acara reuni batal terlaksana.
  • Menjual kesedihan. Kalau modus ini biasanya terjadi beberapa waktu setelah acara reuni. Mereka yang sukses dalam kehidupannya didatangi oleh teman lama yang ketemu lagi saat acara reuni yang lalu, teman tersebut biasanya datang sambil membawa cerita sedih, entah anaknya yang lagi sakit dan tidak ada biaya pengobatan atau tentang ingin memulai usaha dan butuh bantuan modal. Kelanjutannya yang terjadi, bagi yang dipinjami modal usaha, sebagian besar tidak pernah mengembalikan pinjamannya dan persahabatan jadi putus.
  • Ketagihan reuni. Ketagihan disini maksudnya adalah lalu sering mengadakan reuni kecil dalam bentuk arisan atau sekedar ketemu ngobrol, ngrumpi di café, resto atau acara wedangan. Biasanya ini dilakukan oleh kaum perempuan dari latar belakang kelompok reuni sekolah yang didominasi perempuan. Namanya ketagihan tentu yang dimaksud disini adalah mereka jadi lupa waktu dan situasi, tentu berdampak tidak baik.

Nah, untuk menghindari hal-hal yang kurang baik tadi tentu kita harus berhati-hati.Berteman dan bahkan menjalin kekeluargaan memang perlu tetapi jangan sampai merusak keluarga sendiri dengan kasus CLBK maupun ketagihan tadi. Kelanjutan reuni tidak perlu terlalu dipaksakan untuk aktifitas sosial karitatif (saling membantu finansial), kecuali dikelola secara serius dan bertanggungjawab. Solidaritas bagi sesama, apalagi teman, tentu baik namun sungguh tidak bijaksana untuk membiarkan terjadinya penipuan. Reuni hanya sarana, bukan tujuan.

Reuni harus kita maknai sebagai sarana untuk menjalin persaudaraan sejati bukan untuk melahirkan tragedi. Selamat mengadakan reuni, selamat menjalin persaudaraan saling asah, asih dan asuh.

Salam damai penuh cinta.

***

Solo, Rabu, 17 Juli 2013

Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun