Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Engkau Napasku

19 September 2020   13:16 Diperbarui: 19 September 2020   13:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
painting by Ewa Hauton

engkau jawaban untuk semua teka-tekiku dalam hidup
secara ajaib menyembuhkan semua penderitaanku yang traumatis
dengan keajaiban yang tak pernah terpuaskan dalam suaramu

engkau suara yang membuatku beristirahat secara surgawi
mengangkat semua tingkahku yang lelah
menjadi tidak ada gumpalan terlupakan

engkau gunung kekuatan tak terkalahkan yang aku butuhkan
ketika aku jatuh pingsan; menginspirasi tanpa henti aku
menambahkan dimensi yang hidup untuk setiap hari esok itu
terbentang dengan bahagia

engkau tongkat ajaib yang tak percaya
yang bermetamorfosis semua hal mustahilku yang mengejutkan
menjadi angin kemenangan yang tak terbantahkan

engkau awan malaikat yang tidak bersalah
yang selalu membuatku merasa aku adalah anak
yang memantul dengan euforia sekali lagi
bahkan saat aku dengan licik menyelinap ke arah koridor kepunahan

engkau surga kebaruan yang melimpah
memicuku untuk membayangkan sepanjang hari yang cemerlang
dan bahkan sambil merangkul kabut tengah malam yang kejam

engkau idola filantropis kebajikan yang luar biasa
menanamkan dalam diriku hal yang sangat diperlukan
bahan dari umat manusia yang kekal

engkau sungai harmoni abadi yang mengalir di masa lalu
jendelaku yang membuat aku benar-benar berjemur
di kemuliaan luar biasa dari karunia mistik kodrat

engkau busur keberanian astronomis
tanpa henti mengubahku untuk berjuang tanpa henti
untuk aku suku yang dipenjara dengan kejam

engkau pantai yang sangat berkilau
menampung semua yang dimiskinkan dalam kehangatan welas asihmu
mengajariku tuk selamanya menghormati agama abadi umat manusia

engkau sumber kedamaian ilahi
memberikan aku keberadaan yang kelaparan
dengan mutiara kebijaksanaan kerajaan
dan kesatuan yang tak terkalahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun