Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Langit yang Diterangi Cahaya Bulan

31 Juli 2020   19:44 Diperbarui: 31 Juli 2020   19:40 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: Abstract Wallpapers

menatap jauh ke matamu
aku melihat cahaya lembut
terpantulkan dari atas
sambil berbaring di bawahnya
langit terang bulan ini

sinar keperakan membelai lembut
pada kulit pualammu
karena engkau berbaring
begitu dekat dengan aku
lengan dan kaki kita terjalin
dalam pelukan hangat hasrat

kilau merah muda bibirmu
tampak begitu berkilau di tirai
cahaya rembulan lembut
bibir memohon untuk merasakan
sentuhan lembut bibirku

sinar bulan yang memesona
dengan lirih memanggil kita
untuk melanjutkan lagu cinta kita

engkau adalah puisinya
yang membuat hatiku bernyanyi
dan aku melodi kata-katamu
bersama-sama detak jantung kita
menyusun sonata cinta puitis

semoga simfoni cinta kita
di bawah langit yang diterangi cahaya bulan
bertahan seribu kali usia kita

***
Solo, Jumat, 31 Juli 2020. 7:21 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun