Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Sejati Itu Pilihan yang Melibatkan Perasaan

9 Juli 2020   22:25 Diperbarui: 9 Juli 2020   22:26 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sering membaca banyak novel tentang percintaan, menonton film percintaan klasik seperti  'Titanic' atau 'Romeo and Juliet' serta menggemari drama-drama cinta Korea atau sinetron Indonesia. Menikmati dan bahkan menulis ratusan puisi cinta tetapi apakah kita bisa dengan yakin menyelesaikan kalimat "Cinta adalah ..."?

Para filsuf, penyair, penulis lirik, dan satu triliun lainnya telah mencoba yang terbaik untuk mendefinisikan, mengukur, dan menakar cinta sepanjang sejarah manusia. Kita masih menunggu konsensus.

Kita tahu bahwa cinta itu nyata , tetapi cinta sejati itu pilihan atau perasaan?

7 Alasan Mengapa Cinta Itu Pilihan

Pertama marilah kita mengarahkan perhatian kita ke semua cara kecil di mana cinta kita untuk orang lain adalah pilihan yang kita lakukan secara aktif.

1. Cinta Seringkali tanpa Pamrih

Kadang-kadang kita bertindak dengan cara yang kita mungkin tidak bertindak sebaliknya - semua atas nama cinta. Kita mengutamakan orang yang kita cintai. Kita berkompromi. Kita berkorban untuk membawa senyum ke wajahnya.

Orangtua melakukan hal-hal ini setiap hari karena mereka mencintai anak mereka dan menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Seorang kekasih juga akan sering melakukan hal-hal ini karena dia ingin membantu pasangannya melalui masa-masa sulit, dan melihatnya tumbuh dan berkembang.

Tanpa pamrih adalah komponen kunci dari cinta sejati, dan mengingat betapa mementingkan diri manusia pada umumnya, itu menunjukkan bahwa pilihan sadar harus dibuat.

2. Cinta Itu Pemaaf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun