Ketika kucicip lagi Jack Daniel-ku, kepalaku sudah semakin pusing. Aku berada antara sadar dan tidak ketika Handoko membawaku dalam mobilnya menuju sebuah hotel. Lalu aku dipapahnya ke tempat tidur. Pertahananku sudah tak sanggup lagi menolak ketika Handoko memelukku semakin erat dan semakin erat.
Ketika aku tersadar. Little Mistress Lavender-ku telah terkapar di bawah tempat tidur. Tanga dan bralette-ku tergeletak di dekatnya. Demikian pula pakaian Handoko.
"Maafkan aku Dina, semuanya terjadi begitu saja. Maafkan aku."
Kupandangi wajah lelaki itu. Lelaki yang pernah mengisi hatiku. Namun karena aku yang terlalu egois kutinggalkan dia untuk mendapatkan Mas Herman yang jauh lebih tajir.
"Maukah kau membawaku lepas dari mahligai bara  ini?"
"Pasti Dina, aku masih tetap mencintaimu."
Aku kembali pasrah dalam rengkuhan Handoko yang menatihku untuk merajut malam itu dalam gulatan kenikmatan.
Aku tak berpikir ini salah atau dosa. Duh Gusti, aku tak kuasa meniti sepi sendiri. Â Help me make it through the night.
Bersamaan itu TV kabel di kamar hotel Michael Bubble dengan Loren Alfred   menyanyikan lagunya  Kristofferson ' Help Me Make It Through The Night.'
Take the ribbon from your hair
Shake it loose and let it fall
Layin' soft upon your skin
Like the shadows on the wall
Come and lay down by my side
Till the early mornin' light
All I'm takin' is your time
Help me make it through the night