Lalu bagaimana kalau kita mendapat perundungan? Baik dari teman sejawat  atau dari siswa remaja ? Tidak menutup kemungkinan, kita diperlakukan tidak baik oleh teman kerja.Â
Saya kira penanganannya lebih mudah karena sesama orang dewasa. Orang dewasa jauh lebih takut kalau mendapat balasan langsung atau bisa kalau kena pasal dan dibawa ke ranah hukum. Â
Namun kalau guru mendapat bullyian dari siswa, menurutku penangaanannya beda. Kayaknya kita seperti bertanding dengan bukan level kita. Karena ada kasus guru diancam siswa.Guru diteror siswa dsb. Atau  mungkin  siswa mengganggu  baik verbal, fisik dan yang marak saat ini melalui dunia maya.Â
Menurut saya, Jalan bijak: bersabar tetap tenang, tidak perlu emosional. Dan tidak perlu membalas apalagi kepada siswa usia remaja.
Sebagai guru saat menghadapi perilaku remaja  yang mengganggu kita,  tidak perlu bereaksi terlalu serius. Nasihat ibuku "rasah bentoyong, rasah mumet mumet". Tidak perlu  gangguan  dimaknai sebagai perundungan terhadap guru. Â
Menurutku  sering remaja SMA  tidak bermaksud membully guru. Remaja terkadang  hanya emosi sesaat. Mereka juga butuh contoh bagaimana menghadapi  gangguan atau perundungan. Jadi intinya bila kita menghadapi  entah itu namanya gangguan,atau perundungan / bullying. Kita harus berjiwa mulia, tetap sabar tenang. Â
Kalau kita terlalu reaktif apalagi  marah --marah justru tindakan  kita semakin salah. Karena fungsi akal tidak maksimal bila kondisi marah. Berikutnya hindari balas dendam. Balas dendam dalam perundungan justru akan memperpanjang permasalahan.  Bisa- bisa perundungan tanpa ujung.