Balada Warsiti dan Tuminah (Nah)

Bukan karena alah biasa aku melangsungka kengerian ini, karena kehidupan ternyata semakin tmapak beat stelah sekian lama kau meninggalkan sejarah kebajikan . benra benara aku seperti sudah tidak ada guananya hidup tersia siakan oleh putaran roda gila nasib.  kau kan tahu kan nah . 

setelah aku jauh dari kehidupan budah malahan semakin menjadi remah remah  kau tahu kan nah , aku ke Hawai dan ke los engles dua bilan setelah kau  kawin dengan selingkuhan gelapmu , kau tingalkan aku jam dua malam sejam setelah kau bergumul dengan aku lalu kau layani kepiting kepiting itu  untuk mendapoat kepuasan  dengan alasan konokku terlalu kecil ..

kata keterangan seorang kadet si wignyo..setelah kaburmu dari rumah akupun  mendirikan media center untuk pencarian pelarianmu dengan kldet bongkrek itu  , mungkin kau merasa lega dan bebas setelah hidup kumpul kebo 10 tahun dengannya sedangkan kau berakting seolah tak kenal aku pada saat mister hasan ku ajak ke sekolahmu..tempat kau bekerja ..kau pun menguji kebolehaku berdrama seolah oleh atak kenali lagi aku...entah ini akting sadiwwara atu sinetron aku tak tahu" kau bilang tak kenal aku ? dan mengusirku dengan laki laki gaek di sekolahan yang tiap minggu dua hari kau tidur sebantal.

 kau katakan suaminmu menderita gangguan ingatan dan gila Berat., dep[ressi psikosoimatis , di cancang dibvwah karsen dan dirantai di Tembilang . itupun kau siar siarkan kepada rekan kerjamu seolah kau adalah pahlawan devisa dengan membantu untuk merawat sakitku" namun kenyataannya kau hidup berpesta pora dan berbahagia dengan sukiman sudol yang telah meperdayaimu jauh hari setelah Hilda lahir dari rahim, dendam kesumatmu bawaan bayiu kali ya "kata kirno miyadji jowo.  bida dengsn si supra yang berhasil meduirukan PT Ora umum dengan mukayat dan si cendol dawet estehan Warseng yang mempunyai usaha besar dan menjadi Kontraktor di papua, yang bener itu seperti mereka usaha yang bear usaha keras ..

bukan ngibuli Orag pserti yang kau lakukan dengan si Bongkrek bajingan itu to seng nah. " tutur karno menasehati warsiti , juga chino grumpung seche3rtan yang menyaingi rumhanya melebihi lojoio Inggris dan belanda . atau si kangsu yang berhasil  merampok tioko emas di juwana dan menjalani penjara seberapa tak  lalu menikmati hasiilnya dengan membangun bangunan kosehah , empeng yang ditepi jalan tingkat tujuh. sedangkan aku yang merasa jujur , malahan tertipu ioleh tipu dayamu dengan si bongkrek dari gua hantu dengan dua cecunguk dukun Cabul  seorang gerumpung jowo dan cibo sehebiratay yang cina escendol atau si jamiah yang selalu mengelilingi setiap langkahmu . 

merasa sendiri ditengah peternakan suntari dan pertanian yi sardi di krokotan aku sebeantanya ingin bebas dari jerat dan belenggumu  dengan gendhakanmy yang seorang kadet chino grumpung  si Boingkrek dari gua hantu yang hobinya main perempuan dan bawa kabur anak dan istri orang , semua tak kurasakan ..

kecemburuan kumatikan aku tak mau dihasut untuk membunuhmu dengan bangak atau linggis yang dipersiapkan sebagai barangbukti jika suatu terjadi..dan laporan seolah KDRT alibi -daram sandiwara yang di pulas seperti manohara , itu direkayasa kadal buntung si bongkrek dari gua hantu dimana si dukun cabul dan tukang santhet harus berhadapan dengan kesakstian krucil krucil pasukan  gang jim  peliharaanku. walaupun kau dan warsi  jauh dari kemewahan dan benda modern  aku hidup wajar alami dengan tanpa  mengikatkan diri kepada  kebutuhan yang tidak  aku tidak tahan juga tinggalkan Bumiku  disini dan rumah besar peningalan ayah yang haji 7 kali sam sarinah dan nggabidin si pemelihara anjing hitam itu. atau lek yaqut yang habiskan warisan embah untuk dikembangkan di sumatera , atau lek tomo yang buat POT perakitan radio. 

ti8dak kali itu saja aku perdayai aku , sekarang aku sadar dan ingat semua kalau kau meperdayaiku dengan si bongkrek bajingan itu " ya kan ? , semua langkhamu serba ndak jelas sama sekali nggak ada manfaatnya bagi diriku , lalu untuk apa ngapain kirim do'a pada orang yang nggak ada gunanya bagi anak-anak dan cucu "katamu, kalau aku mati , seekor kucingpoun nggak ada  dan nggak akan disembelihkan , dan nggak akan kau kirim do'a karena sangking bencimu padaku tanpa alasan, kisah ini suatu saatakan terbuka dan semua orang membaca , dan kau tak bisa uwal lagi dari tutnutan sosial dan masyarakat , sedangkan akau hanya melihat menyaksikan pelarianmu bersama si bongkrek si pemancal motor dan pembacok pembacok serta maling maling di jalanan itu  ya suatu saat  kau akan menyesal ..nah Tuminah ?"kata si No   .

 aku tak melakukan sesuatu dengan dipaksa direkayasa dan terpaksa., aku ingin hidup wajar , jujur dan apa adanya tidak mengejar keinginan , apalgi keinginanmu yang dikejar setan , gendruwo , tek tekan , dan bang maupun sio bongkrek yang memperdayaimu agar kau diperdaya menajdi nafsu bejatnya dan pelayannya , namun hal itu tak pernah kau sadari bahw2a kau akan lebih berbahagia hidup apa adanya dengan aku sampai akhir ahayat . orang mau berfikir di akhir tahu celakanya akan selamat ..

orang berfikir keuntungannya sama saja menggali sumur untuk dimasukinya sendriri dan aku tahu kau menggali lubang untuk mengubur dirimu sendiri , maka aku tak mau mengikuti pemikiran konyolmu. apa yang kau dapat dengan pelarianmu dengan si bongkrek anaknya dukun cabulk penyihir dan tukang rtenung iotu ? 

apoakah kau temnukan kemewahan dan kebahagian, tiap hari paling kau disaji sesaji , kemenyan , kembang boireh dan kembang  tujuh rupa dan jadah pasar , dan disuhguhi pertengkaran dengan kata kata jorok antara si tari dengan ibunya si tukang tenung itu..keluarga bangsat ..keluarga bajingan yang sukanya menfitnah dan bikin susah warga masyareakat di alam perdukunan dan paranomade itu. berapa kali kau diajak berpindah pindah tempat kumuh dan hanya diperbudah untuk melayani nafsu bejat Tamu tamunya sementara  hasilnya dinikamati si bongkok dengan kali sebelah itu ? rumah reyot , Gubug bambu kau tinggali kau impikan kebahagiaan dan kemewahan , sementara kemewahan itu hanya mimpi siang bolong yang kau harap dari memeras aku yang juga miskin dan terlunta lunta ..nakh.