Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bangkit dari Keterpurukan ala Batman...

25 Juli 2012   06:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

APAKAH Anda sekarang sedang terpuruk? Anda lagi jatuh? Anda merasa berada di titik terendah dan tak tahu bagaimana caranya untuk bangkit? Jika jawabannya ya, mungkin Anda perlu meluangkan waktu untuk menyaksikan The Dark Knight Rises.

The Dark Knight Rises (TDKR) memang bukan film super hero biasa. Film ini mengisahkan bagaimana seseorang yang jatuh, yang terpuruk di tingkat terendah (baik secara harfiah maupun kiasan), namun bisa bangkit. Dan akhirnya mampu mengubah keadaan.

Delapan tahun menyepi, Bruce Wayne alias Batman (Christian Bale) terpaksa kembali turun tangan setelah kota Gotham terancam oleh hadirnya Bane (Tom Hardy), pimpinan para priminal yang punya rencana membumihanguskan Gotham. Batman merasa perlu untuk bertindak karena tahu kalau Bane bukan penjahat sembarangan. Bane adalah murid Ra's Al Ghul, yang juga (mantan) guru yang mengajarkan ilmu beladiri pada Bruce Wayne.

Dalam suatu kesempatan, Batman akhirnya bisa bersua dengan Bane. Keduanya bertarung. mati-matian. Dan... di luar dugaan para penonton, Batman kalah. Kalah telak. Bukan hanya kalah. Punggungnya dipatahkan Bane!!

[caption id="attachment_196187" align="aligncenter" width="384" caption="Adegan pertarungan Batman vs Bane (foto: http://edition.cnn.com)"][/caption]

Batman yang pakaiannya dilucuti kemudian dibuang ke semacam sumur yang sangat dalam, tempat para buangan diasingkan. Konon, sepanjang sejarah, baru satu orang yang bisa lolos dengan memanjat sumur itu. Yakni sosok anak kecil, yang oleh Bruce diduga sebagai Bane.

Bruce Wayne yang sekarat, yang punggungnya patah, terbaring tak berdaya. Bahkan untuk makan pun dia harus disuapi. Sementara di atas sana, Bane makin liar. Dia menjebak ribuan polisi hingga terperangkap di terowongan bawah tanah, membebaskan ribuan narapidana dan akhirnya menguasai Gotham.

***

Dari segi aksi, TDKR memang tidak sespektakuler The Avengers atau bahkan The Amazing Spider-Man. Namun pesan moral film ini aku suka. Bahwa seseorang itu jatuh untuk bisa bangkit lagi.

Pesan moral ini sebenarnya sudah digaungkan sejak trilogi pertama, Batman Begins. Ketika Bruce Wayne tanpa sengaja terjatuh ke sumur, dia kemudian didatangi sang ayah yang menolong. Ketika mengulurkan tangan sang ayah berkata: "Tahukah kau mengapa kau terjatuh? Supaya kau bisa bangkit lagi!!"

Dalam TDKR ini sang sutradara Christopher Nolan memang lebih menonjolkan sisi manusia sang superhero. Bahwa berbeda dengan superhero lain (seperti Superman yang alien atau Spider-Man yang punya kekuatan ajaib setelah didigigit laba-laba yang terkena radiasi) maka sosok Batman atau Bruce Wayne hanya manusia biasa. Kelebihan Batman hanya pada ilmu beladiri, kecerdasan, dan bantuan sejumlah gadget canggih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun