Bagi pelaku UMKM di bidang makanan ringan, kualitas produk adalah faktor utama yang mempengaruhi daya tarik konsumen. Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam produksi snack seperti keripik, kerupuk, atau kacang goreng adalah kandungan minyak yang berlebihan.
Minyak pada snack dapat memberikan kesan basah, tidak renyah, dan bahkan mengurangi umur simpan produk. Selain itu, minyak yang tertinggal dapat menyebabkan bau tengik dan membuat tampilan snack menjadi kusam di dalam kemasan.
Dampak negatif minyak berlebih pada snack, cara-cara efektif untuk menguranginya, dan pemanfaatan mesin spinner sebagai solusi yang sangat berguna bagi UMKM seperti yang dipraktikan pada Pelatihan Wirausaha Aneka Snack Magfood.
Dampak Negatif Kandungan Minyak Berlebih pada Snack
Snack yang masih mengandung banyak minyak cenderung memiliki kualitas yang lebih rendah dalam hal rasa, penampilan, dan ketahanan. Beberapa dampak negatif dari kandungan minyak yang tinggi pada snack adalah sebagai berikut:
- Kerenyahan yang Berkurang: Minyak berlebih dapat membuat snack terasa basah atau lemas. Snack yang tidak sepenuhnya renyah akan membuat konsumen merasa kurang puas dan mengurangi kesan kerenyahan yang seharusnya menjadi daya tarik utama.
- Umur Simpan yang Pendek: Minyak yang berlebih dalam snack cenderung mempercepat proses ketengikan, yaitu kondisi di mana minyak mengalami oksidasi dan menyebabkan snack berbau dan terasa tengik. Ketengikan ini terjadi karena adanya paparan oksigen, cahaya, dan suhu panas yang menyebabkan minyak terurai. Snack yang tengik biasanya tidak dapat bertahan lama di rak penyimpanan, sehingga membuatnya cepat basi.
- Penampilan yang Kusam dan Kurang Menarik: Minyak yang tertinggal dalam jumlah besar dapat menyebabkan snack terlihat berminyak di dalam kemasan. Snack yang tampak basah sering dianggap kurang menarik bagi konsumen karena terlihat tidak segar dan kurang renyah. Minyak yang menempel juga membuat kemasan terlihat kotor dan kusam, mengurangi nilai estetika produk.
- Rasa dan Aroma yang Kurang Menyenangkan: Kandungan minyak yang tinggi pada snack dapat menyebabkan rasa dan aroma yang tidak enak, terutama ketika minyak mulai mengalami ketengikan. Snack yang tengik akan memiliki rasa pahit dan aroma asam yang tidak disukai oleh konsumen.
Penyebab dan Proses Ketengikan Minyak
Ketengikan terjadi karena minyak mengalami oksidasi. Dalam proses ini, molekul-molekul lemak bereaksi dengan oksigen, sehingga mengubah struktur kimia minyak dan menghasilkan senyawa yang memiliki bau dan rasa yang tidak enak. Berikut adalah beberapa faktor yang mempercepat ketengikan:
- Paparan Oksigen: Oksigen yang masuk ke dalam kemasan atau bersentuhan langsung dengan snack akan memicu proses oksidasi, mempercepat ketengikan minyak.
- Paparan Cahaya:Â Cahaya, terutama cahaya matahari, dapat memecah molekul lemak dan mempercepat ketengikan.
- Suhu yang Tinggi:Â Semakin tinggi suhu penyimpanan, semakin cepat proses oksidasi terjadi pada minyak.
Ketengikan ini merupakan salah satu tantangan besar bagi UMKM dalam memastikan produk snack tetap segar dan renyah selama mungkin.
Cara Mengurangi Kandungan Minyak pada Snack
Untuk menghasilkan snack berkualitas tinggi, UMKM perlu melakukan beberapa langkah dalam proses produksi untuk mengurangi kandungan minyak pada snack. Berikut adalah beberapa metode yang bisa dilakukan:
- Menggunakan Tisu atau Kertas Penyerap Minyak
Setelah proses penggorengan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah meniriskan snack pada tisu atau kertas penyerap minyak. Tisu atau kertas ini membantu menyerap minyak yang menempel pada permukaan snack. Meskipun sederhana, cara ini dapat mengurangi kandungan minyak secara signifikan.
- Menggunakan Spinner atau Mesin Peniris Minyak
Spinner adalah salah satu alat yang sangat berguna bagi UMKM untuk mengurangi kandungan minyak dalam snack. Mesin ini bekerja dengan prinsip gaya sentrifugal yang efektif untuk meniriskan minyak dari permukaan produk. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai spinner dan cara kerjanya.
Memahami Spinner: Mesin Peniris Minyak yang Efektif