Mohon tunggu...
Suka Adi
Suka Adi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Legenda

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kotasejuk Siap Pulihkan Sumber Mata Air di Nganjuk, Donasi Terus Mengalir

3 Desember 2020   06:32 Diperbarui: 3 Desember 2020   06:40 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Kotasejuk Menerima Ribuan Bantuan Bibit/dokpri

Nganjuk -- Perlahan tapi pasti, kegiatan penyelamatan sumber mata air yang dilakukan oleh Komunitas Pecinta Sejarah Nganjuk atau Kotasejuk. Aksinya mulai mendapatkan simpati dari masyarakat. Hingga banyak bantuan bibit, uang tunai dan tenaga diterima oleh Kotasejuk. Terakhir, Kotasejuk menerima bantuan 1250 bibit pohon dari DAS Brantas Jawa Timur.

Sebelumnya, bantuan yang sama juga diterima dari seseorang yang sedang melaksanakan ulang tahun, sebanyak 260 bibit pohon. Serta, bantuan uang tunai nilai jutaan rupiah dari berbagai daerah hingga luar negeri.

Bantuan bibit pohon dengan berbagai jenis tanaman tersebut rencananya ditanam di sekitar sumber mata air, di obyek wisata, situs cagar budaya, bantaran sungai, dan tanah-tanah marginal yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk.

Kondisi bantuan bibit, sekarang sedang di karantina di lahan salah satu anggota Kotasejuk, sebelum ditanam di spot-spot yang ditentukan.

Rencana awal, bibit pohon ditanam serentak akhir bulan November ini di sekitar sumber mata air dan obyek wisata purba, masing-masing di wilayah Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso.

Rencana ditanam di sumber mata air ubalan Rejoso, obyek wisata, situs purbakala, tanah margina, dan bantaran sungai/dokpri
Rencana ditanam di sumber mata air ubalan Rejoso, obyek wisata, situs purbakala, tanah margina, dan bantaran sungai/dokpri

Menurut Amin Fuadi, salah satu anggota Kotasejuk, selain kegiatan penelusuran sejarah yang ada di Kabupaten Nganjuk, Kotasejuk juga memiliki kegiatan lain, yaitu berupa penyelamatan sumbermata air. Sehingga, setiap kali penelusuran situs sejarah, selalu menebar benih pohon di sekitar lokasi dan penanaman bibit hutan lindung.

Karena, kondisi sumbermata air di daerah Nganjuk sudah banyak yang kritis, dan banyak pohon yang gundul, sehingga kondisinya rentan terjadi kekeringan dan udara menjadi panas.

Kegiatan kotasejuk tidak hanya menerima bantuan bibit pohon, tapi juga memproduksi sendiri. Sudah ribuan bibit pohon dihasilkan dalam polibag dan siap tanam.

Menariknya, kegiatan pembibitan Kotasejuk ini dimulai dari awal sekali. Seperti mencari biji trembesi atau biji pohon lindung yang lain, kemudian dikuliti, hingga proses overspin ke dalam polibag.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun