Mohon tunggu...
Sujendra WijangGurit
Sujendra WijangGurit Mohon Tunggu... Mahasiswa - jangan berdusta

semngat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Informasi yang Dibutuhkan Petani Jagung di Kedungjati

27 April 2021   14:13 Diperbarui: 27 April 2021   14:41 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan kedungjati merupakan salah kecamatan di kabupaten grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani jagung.

Hal ini terjadi karena Kecamatan kedungjati sendiri terkenal dengan banyaknya lahan dan juga hutan yang masih banyak ditemui sehingga penduduknya secara alam dan turun menurun memanfaatkan hal tersebut untuk pertanian.

Sebelumnya, perkenalkan, saya Sujendra Wijang Gurit, biasa dipanggil Gurit. Saya mahasiswa semester 2 di Universitas Kristen Satya Wacana, Kota Salatiga.

saya mendapat tugas mewawancarai petani terkait permasalahan pertanian di daerah saya. Kebetulan, di tempat saya tinggal kebanyakan bermatapencaharian sebagai seorang petani jagung. Saya mendapati hampir seluruh petani mengalami permasalahan dengan hama, ketersediaan pupuk dan juga tentang alat pertanian yang kurang efektif.

Dalam mengerjakan tugas ini, saya tahu bahwa disekitar saya permasalahan itu benar-benar ada dan bisa diamati secara langsung.

Berikut ini hasil wawancara saya kepada petani di kecamatan kedungjati mengenai apa saja permasalahan yang dihadapi petani dalam menanam jagung.

Yanga pertama adalah bapak tarjan Beliau adalah petani berusia 63 tahun yang sudah mengenal dunia pertanian kurang lebih 40 tahun. Beliau merupakan petani jagung yang mengelola 2 lahan dengan luas lahan masing-masing sekitar 200 m2 

Informasi tambahan banyak lahan di kecamatan kedungjati adalah milik perhutani tapi warga diberi kesempatan menggunakan lahan tersebut tetapi harus memadukan tanaman lahan dengan tanaman hutan.

Ketika saya menanyakan permasalahan apa yang sering muncul dilahan Bapak tarjan, Beliau menjawab permasalahan yang sering muncul adalah serangan hama dan ketersediaan pupuk urea yang langa. Bapak tarjan disini menjelaskan bahwa tanamannya di serang hama tikus, mulai dari proses tanam sampai masa panen hama tikus ini menyerang tanaman jagung, hal tersebut membuat hasil panen jagung turun hingga 70%. Bapak tarjan menyampaikan solusi bahwa sebagian besar warga "meronda" lahan mereka dan memburu tikus pada malam hari. Tujuan dari melakukan hal tersebut agar tikus tidak memakan tanaman jagung dan juga untuk mengurasi populasi hama tikus yang menyerang.

Lalu, untuk ketersediaan pupuk urea yang langka, Beliau mengatasi dengan cara membuat pupuk organik sehingga kebutuhan nutrisi tanaman tetap terpenuhi dengan baik. Bapak tarjan menyampaikan bahwa Beliau membutuhkan informasi pertanian terkait cara mengatasi hama tikus dan juga informasi terkait ketersediaan pupuk dan harga pupuk terkini.

Selanjutnya adalah bapak alex. Ketika melakukan tanya jawab mengenai permasalahan yang dihadapi, bapak alex langsung mengungkapkan keluh kesah beliau terkait hama tikus yang menyerang tanam jagung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun