Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

"Bus Trans Java", Libatkan Swasta Pelayanan Bersaing

8 Januari 2019   20:21 Diperbarui: 8 Januari 2019   21:10 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus swasta tampil gagah (ft. Dok. Oto bus)

Dioperasikanya jalan  tol Trans-Jawa memberikan angin segar bagi pelaku bisnis angkutan jalan raya, khususnya bagi pengusaha bus. Jalan tol Trans Jawa memberikan banyak peluang kepada perusahaan otto bus untuk meningkatkan pelayanan kepada pelangganya, terutama dari sisi  waktu tempuh yang lebih cepat.

Sebagai pelanggan bus BUMN saya merasakan betul betapa pelayanan bus perusahaan pelat merah itu kalah greget dengan pelayanan bus swasta, baik tampilan bus, kehandalan armada dan juga pelayananya. Meskipun demikian saya masih menggunakan bus BUMN.

Menteri  Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengeluarkan ide untuk membuat moda transportasi umum bertajuk Trans-Java.  Pengoperasian  akan menggandeng BUMN,  Jasa Marga dan Perum Damri.

Belum tahu konsep bus Trans Java seperti apa. Apakah bus yang dioperasikan dengan rute Jakarta-Surabaya secara terjadwal dan hanya dioperasikan Damri. Masih belum tahu konsepnya. Meski demikian, ide Menhub membuat para pengusaha bus antarkota antarprovinsi (AKAP) terkaget.

propertidata.com
propertidata.com
Pengurus Pusat Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Anthony Steven Hambali menjelaskan, wacana yang dilontarkan Menhub mendatangkan kekecawaan bagi para pengusaha bus. Apalagi, selama ini para pengusaha bus sudah berusaha mengikuti segala macam regulasi yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan ( Kemenhub).

Selama ini kami sudah mati-matian mengikuti regulasi, tiba-tiba tol ini jadi (Trans-Jawa) langsung mereka berencana membuat transportasi sendiri, lantas bagaimana dengan kami," ucap Anthony yang juga pemilik PO Sumber Alam kepada Kompas.com, Senin (7/1/2019).

Lebih lanjut Anthony menjelaskan, keberadaan tol Trans-Jawa menjadi sebuah titik cerah bagi pengusaha bus. Keberadaan tol yang menyambung dari Merak hingga Pasuruan ini membuat beberapa pengusaha kembali bergairah dan menyusun langkah bisnis baru ke depan.

Kehadiran bus Trans Java yang digagas Menhub akan mematikan perusahaan otto bus. Akan lebih bijak bila seluruh pengusaha bus baik swasta maupun BUMN diberi kesempatan membuat inovasi baru dengan layanan yang lebih fresh dengan  membuat produk unggulan dari masing-masing pelaku usaha bus   pasca dioperasikanya jalan tol Trans Jawa.

Ide membuat bus trayek Trans Java hanya melibatkan Damri-Jasa Marga bukan kebijakan tepat. Tol Trans Jawa telah mendorong para  pengusaha bus AKAP, sedang bersiap, merancnang bisnis baru untuk menyajikan produk unggulan pada trayek- trayek eksisting dengan memadukan layanan dan kecepatan.

Munculnya ide Trans Java yang hanya melibatkan BUMN Damri dan Jasa marga tentu harus dikomunikasikan. Swasta  bisa diajak kompromi, diajak diskusi mengemas produk pasca beroperasinya jalan tol Trans Jawa.

Dengan melibatkan swasta, pemerintah cukup memberikan ide atau panduan saja, sedangkan untuk pelaku bisnisnya bisa swasta bisa BUMN. Beri kesempatan  agar mereka bersaing secara sehat. Siapa pun yang memberikan layanan terbaik pasti akan dipilih pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun