Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bermodal Kapal Ternak Indonesia Swasembada Daging

6 Januari 2019   07:22 Diperbarui: 6 Januari 2019   08:14 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
muatan sapi dengan kapal kargo (ft Antara)

Kapal ternak merupakan bagian dari Tol Laut yang digagas Presiden Jokowi-JK pada masa kampanye Pilpres 2014 silam. Setahun setelah dilantik kapal Tol Laut diluncurkan pada 4 November 2015. Pemerintah saat itu menugaskan PT PELNI (Persero) menjadi operator. Lima hari kemudian, tepatnya pada 10 November 2015, Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian kapal ternak perdana dari Madura ke Tanjung Priok, Jakarta.

Bermodalkan 1 kapal ternak sebagai sarana pilot projec, kapal ternak berhasil mendistribusikan ternak sapi dengan baik. Sebelum ada kapal ternak untuk mendistribusikan sapi antar pulau menggunakan kapal kargo dengan menyekat bagian palka dengan bambu. Sedangkan untuk memuatnya, sapi dimasukkan ke jaring dan atau langsung diangkat berkelompok.

Pemuatan dengan kapal kargo membuat sapi stres  dan bobot berkurang antara 20 hingga 30 %. Sementara dengan kapal khusus ternak bobot sapi hanya turun sekitar 5 % saja. Karena keberhasilan kapal ternak mendistribusikan dengan lancar dan aman, kapal yang dalam operasinya dilengkapi dokter hewan dan kledeng (pengurus ternak di atas kapal) ditambah menjadi 5 kapal, sehingga sejak Juni 2018 kapal ternak sudah menjadi 6 unit.

Pemerintah terus mendorong swasembada pangan khususnya daging sapi nasional agar kebutuhan akan daging sapi di pasar domestik dapat terpenuhi. Berdasarkan kajian Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan daging sapi nasional 2019 sebesar 2,56 kilogram per kapita per tahun yang artinya total kebutuhan daging sapi adalah 686.270 ton di 2019.

dokter hewan di kapal ternak (FT. Kemenhub)
dokter hewan di kapal ternak (FT. Kemenhub)
Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut memberikan dukungan agar swasembada pangan khususnya daging sapi dapat terwujud dengan mengerahkan 6 (enam) kapal ternak yang sudah beroperasi sejak tahun 2018 lalu.

Enam kapal ternak tersebut merupakan bagian dari program penyelenggaraan tol laut yang dioperatori oleh PT. PELNI, PT. ASDP Indonesia ferry dan perusahaan swasta.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Wisnu Handoko menegaskan bahwa sebagai upaya peningkatan distribusi ternak melalui angkutan laut dan pemenuhan kebutuhan daging di wilayah konsumen, Kemenhub menyiapkan 6 (enam) trayek kapal ternak dengan 6 (enam) unit kapal ternak.

Kapal khusus angkutan ternak yang dibangun Kementerian Perhubungan merupakan implementasi Tol Laut, mendukung program pemenuhan ternak dari daerah sentra produksi ternak ke wilayah konsumen.

cara memuat sapi ke kapal kargo (Ft. Antara)
cara memuat sapi ke kapal kargo (Ft. Antara)
Penyelenggaraan kapal khusus angkutan ternak memperhatikan prinsip animal welfare, sehingga dapat meminimalkan penyusutan bobot ternak 8% - 10%, sementara dengan menggunakan kapal kargo penyusutan bobot ternak mencapai lebih dari 13%;

"Ini tentunya harus dapat dimanfaatkan oleh pengusaha atau pedagang sapi mengingat kapal ternak ini didesign untuk sapi agar sapi yang diangkut akan tiba ditujuan dengan kondisi baik dan segar," ujar Capt. Wisnu.

Dalam rangka efisiensi anggaran belanja Negara, lanjut Capt. Wisnu, untuk perawatan ternak atau kleder pembiayaannya dibebankan kepada masing-masing pemilik ternak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun