Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Keliling Nusantara" Donasi Sepeda Untuk Negeri

7 September 2018   16:22 Diperbarui: 7 September 2018   16:24 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbatsan Indonesia - Papua Nugini di KM 0 Merauke (dok Pribadi)

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dianugerahi Allah SWT sebagai negara kepulauan terbesar di Indonesia. Hingga 2017, jumlah pulau di Indonesia yang secara resmi telah bernama dan tercatat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berjumlah 16.056 pulau.

Kita sadari bahwa Indonesia memiliki dua pertiga wilayahnya berupa lautan, berupa laut yang belum kita maksimalkan seluruh potensi di dalamnya. Sebagai negara kepulauan, penyebaran penduduk kita yang saat ini mencapai 256 juta jiwa, juga belum merata.

Pulau Jawa yang luas wilayanya tidak lebih besar dari Sulawesi, dihuni oleh 46 persen penduduk Indonesia. Presentase tersebut hingga hari ini merupakan jumlah terbesar dibandingkan sebaran penduduk diempat pulau terbesar di Indonesia lainnya yakni Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Penyebaran penduduk tidak merata, seperti kita ketahui juga diikuti dengan tidak meratanya kegiatan ekonomi. Warga di Pulau Jawa begitu mudah mendapatkan bahan pokok, transportasi, listrik, internet, berbagai fasilitas kesehatan hingga pendidikan kapan saja bisa. Sementara penduduk seperti di daerah Kisar dan Moa (Maluku Barat Daya) serta Lirung, Karatung dan Miangas (Sulawesi Utara) masih kesulitan untuk memperoleh bahan pokok,  BBM, listrik, dan akses internet.

Kesulitan-kesulitan itu dikarenakan selama 69 tahun Indonesia merdeka, daerah-daerah tersebut masih kurang tersentuh kehadiran negara. Mereka dengan kemampuan terbatas berusaha memenuhi kebutuhanya sendiri melalui jalur-jalur distribusi yang kurang tertata baik, sehingga timbul disparitas harga barang dibandingkan daerah-daerah di Pulau Jawa.

Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak cepat dan dapat  menjabarkan program Tol Laut. Program Tol Laut  dapat terwujud dalam waktu cepat.

Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN telah menugaskan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)- PELNI, untuk merintis terwujudnya gagasan Tol Laut. Dengan kesungguhan seluruh jajaran, program Tol Laut terus disempurnakan dari waktu ke waktu, sehingga berkembang dari semula dua rute lalu jadi enam rute kemudian 13 rute dan menjadi 15 rute pada 2018 dengan juga melibatkan swasta.

Bertambahnya rute pada pelayanan Tol Laut, menandakan Tol Laut berdampak positif bagi perekonomian dan peningkatan kesejahteraaan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, tertinggal, terdepan, dan perbatasan (T3P). Masyarakat di daerah T3P memang menjadi sasaran Tol Laut.

Perkembangan daerah T3P, perbatasan negara telah dipermak pemerintahan Jokowi-JK, dulu dapur kini teras. Strategi pemerintah mempermak perbatasan dengan mengawinkan program Tol Laut  telah menaikkan harga diri bangsa. Daerah perbatasan yang bersinggungan dengan negara tetangga sebelumnya bertransaksi dagang dengan produk dari luar, kini semua dipenuhi dari dalam negeri.

Perbatasan negeri yang sudah dipermak bagus perlu dikunjungi insan muda Indonesia. Untuk menuju perbatasan transportasi tercepat dengan pesawat. Namun ada pula alternatif kapal laut PELNI yang murah. Kapal laut PELNI dapat dikolaborasi dengan sepeda sehingga biaya keliling Indonesia tidak mahal dan terjangkau.

Perjalanan dengan kapal laut berbeda dengan pesawat udara. Namun lama perjalanan dapat disiasati dengan mengisi waktu di kapal dengan kegiatan posisitf. Misalnya belajar menulis, membuat film, fotografi dan aneka rupa kegiatan bisa di kapal PELNI, dari sekedar menambah ilmu, ketrampilan hingga hiburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun