Menyaksikan tumpukan sampah ratusan ton yang diangkut dari Teluk Jakarta sejak awal Maret hingga saat ini, sebagai seorang karyawan transportasi laut,  tak sadar, air mata menetes tak  terbendung. Perjuangan para relawan sampah mengangkat ratusan ton sampah perlu diparesiasi. Dengan basah-basahan mereka rela, berjuang demi menciptakan laut yang bersih di perairan Indonesia.
Sampah plastik yang sulit terurai secara alami kini menghiasi perairan Teluk Jakarta yang sedang diangkut para relawan. Sumber sampah di laut bukan hanya dari kapal-kapal yang beroperasi di lautan, namuan lebih banyak sampah dari daratan mendominasi Teluk Jakarta. Para relawan didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup serta Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Berjibaku mengangkut sampah dengan perahu, kapal dan kendaraan truk sampah untuk diangkut ke TPA.
Sampah di daratan ada prosedur pembungan dan pengolahnya. Namun sampah di laut dibiarkan mengotori perairan Indonesia. Warga biasa tentu tak mampu menceburkan diri ke laut untuk mengambil sampah-sampah di laut seperti di daratan. Di daratan, Sambil berjalan kaki, warga yang peduli dapat memungut sampah di dekatnya dan memasukkanya ke tempat sampah, namun sampah di laut, orang-orang di laut lah yang mampu mengais sampah-sampah di lautan.
Sejak bergabung menjadi karyawan BUMN transportasi laut, denyut nadi penulis menyeruak setiap ada sampah-sampah di laut. Lewat tulisan menjadi penyambung serta sarana komunikasi dan informasi bagi siapa saja yang peduli dengan sampah di laut. Salah satunya masalah sampah di Teluk Jakarta yang sudah mulai diangkat dan dibersihkan dari Teluk Jakarta. Sampah di laut bukan hanya di Teluk Jakarta, namun menyebar di sluruh perairan Nusnatara.
Untuk menjaga laut tetap bersih, perlu dilakukan pembenahan sungai secara total. Sungai yang telah rusak parah dengan bangunan-bangunan liar di kanan kiri  sungai harus direlokasi ke rumah susun agar sungai-sungai di kota-kota dapat dinormalisasi menjadi daerah nyaman. Jadikan kanan kiri jalur sungai menjadi daerah bersih, hijau, aman dan nyaman. Daerah aliran sungai (DAS) mampu menarik wisatawan ketika daerah itu ditata kelola secara baik. Daerah wisata tentu akan menggerakkan ekonomi, dan dapat menjadi lapangan kerja baru, sehingga mampu mengurangi pengangguran.
Membenahi kondisi sungai menjadi awal pencegahan sampah di laut. Sungai yang bersih menjamin sampah di laut berkurang. Sungai yang bersih akan menciptakan laut dan perairan Indonesia bebas sampah dan dapat mendukung berbagai kegiatan di laut. Pelayaran di lautan yang bersih kapal-kapal akan beroperasi lebih lancar dan baling-balingnya tak takut  tersangkut sampah.  Nakhoda akan tenang berlayar di laut yang bersih. Laut yang kotor tidak hanya berdampak pada pelayaran, namun makhluk hidup di lautan perlu perlindungan.
Sampah di laut bukan seluruhnya berasal dari atas kapal. Pelaku pelayaran sangat care terhadap sampah dan tidak sembarangan membuang sampah ke laut, meskipun mereka jauh dari keramaian dan tidak mudah dilihat orang, kapal-kapal Pelni telah memiliki standar operating prosedur (SOP) pembuangan sampah. Seluruh Nakhoda dan ABK telah sepakat dan dipastikan akan mematuhi SOP pembuangan sampah di atas kapal.
Aksi pembersihan sampah di Teluk Jakarta perlu dilanjutkan di seluruh perairan Indonesia. Kementerian Perhubungan dapat menggerkkan seluruh pelaku pelayaran, pelau jasa pelabuhan dan seluruh stake holder untuk membersihkan perairan Nusantara secara masif dan menyeluruh melibatkan semua stake holder.
Komitmen dukungan penuh Kemenhub terhapad Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam pengelolaan dan pengurangan sampah di laut sebesar 70% pada tahun 2025. "Persoalan sampah di laut bukan lagi permasalahan sektoral, namun sudah lintas sektoral yang tentunya berdampak pada adanya gangguan di aspek ekosistem lingkungan, kesehatan dan ekonomi terutama sektor perlindungan lingkungan maritim dan pariwisata," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Rudiana hari ini (16/3) di Jakarta. Capt. Rudiana mengemukakan bahwa penanganan sampah di laut membutuhkan upaya yang konkrit, komplit dan terpadu dari hulu sampai hilir.
Sebagai upaya konkrit tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerbitkan Surat Edaran nomor UM.003/23/14/DJPL.18 tanggal 15 Maret 2018 tentang Penanganan Sampah di Pelabuhan dan Kapal. Penerbitan surat tersebut harus ditindaklanjuti dengan kerja nyata, untuk menggerakkan semua stake holder di laut. Sampah di laut tanggung jawab kita semua. Mari bersihkan laut untuk masa depan yang lebih baik. Â ***