Mohon tunggu...
Euis Novianti
Euis Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life Must Goes On

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030016

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Limiting Belief, Apa yang Sebenarnya Membatasi Diri Kita?

22 Maret 2021   20:44 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:22 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: liputan6.com

Kalian pernah tidak merasa tidak ingin melakukan sesuatu tetapi kalian tetap melakukannya dengan tanpa alasan yang berdasar? Atau pernah gak kalian merasa terjebak dalam hal yang sebenarnya tidak kalian inginkan?

Sebagai contoh ada beberapa orang yang selalu merasa ingin di hargai, namun penghargaan yang dia terima tidak dirasa cukup baginya. Atau dalam kasus lain seperti dalam pekerjaan, ada yang merasa tidak berani dalam mengambil keputusan atau tidak berani untuk keluar dari zona nyamannya sekarang.

Atau kita ambil kasus lain seperti dalam kasus percintaan, ada yang selalu merasa tidak pernah cukup dan puas terhadap satu hubungan, mereka cenderung berganti pasangan karena tidak tahu apa yang sebenarnya mereka cari dari sebuah hubungan.

Dalam menyikapi hal ini, biasanya para psikolog menyebutnya dengan jebakan hidup, life traps atau limiting belief. Jebakan hidup ini tentu pernah dirasakan oleh setiap orang dalam fase hidup yang mereka lalui. 

Sebagai contoh konkritnya ada anak yang masuk dunia pendidikan tetapi terjebak dalam konteks "bodoh" sehingga mereka tidak mampu dalam mengejar apa yang sebenarnya mereka harus kejar dan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Hal ini disebabkan karena mereka tidak pandai dalam melakukan atau mengerjakan materi yang sebenarnya bukan keahlian dia.

Lantas bagaimana menghilangkan Limiting Belief ini?

Sebenarnya ada metrologi yang biasa digunakan dalam dunia perolahragaan yakni sebelum melakukan pemanasan atau macam macam latihan, mereka menggunakan metode membayangkan atau memberikan gambaran kepada tubuh mereka dengan cara membayangkan atau memberikan gambaran tentang apa yang akan dia lakukan.

Hal ini disinyalir akan memberikan pengaruh kepada tubuh di bawah alam sadarnya untuk terbiasa atau menerima keadaan yang akan di kerjakan.

Metode ini juga bisa digunakan olah kita semua untuk menghilangkan "jebakan hidup" yang kita alami. Dengan merelaksasi kan tubuh dan pikiran kita, maka akan menimbulkan ketenangan.

Oleh sebab itu untuk melakukan hal ini, kalian disarankan menggunakan metode ini untuk menghindari dan atau menghilangkan "jebakan hidup" yang melanda kalian selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun