Mohon tunggu...
Euis Novianti
Euis Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life Must Goes On

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030016

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kenali Ekspektasi dan Realita dalam "Social Media"

18 Maret 2021   12:03 Diperbarui: 19 Maret 2021   05:02 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi social media. sumber gambar: liputan6.com

Sampai sini kalian paham mengapa kita sebagai manager diri harus bijaksana dalam bersocial media?

Baiklah mari bahas tentang mengapa kita pernah berfikir bahwasanya orang lain lebih bahagia dari kita terhitung dari postingan dia di social media.

Nah yang perlu kalian ketahui adalah bahwasanya setiap orang pasti pada hakikatnya ingin terlihat bahagia oleh orang lain. Dan cara untuk merealisasikan keinginannya itu diantaranya adalah dengan memposting hal-hal yang dirasa baik dan akan menimbulkan kesan baik bagi yang melihatnya juga.

Hal itu sebenarnya bukan hanya menimbulkan dampak positif saja, melainkan menimbukan dampak negative juga. Contohnya adalah ketika kalian pergi bersama teman kalian makan, kebanyakan kalian tentunya akan lebih menyukai memotret makanan kalian dan mempostingnya di social media dan tetunya kalian akan sibuk dengan gadget kalian. Benar bukan?

Nah hal ini tentunya akan membuat kalian melewatkan banyak hal bersama teman kalian, yakni waktu mengobrol kalian akan lebih sedikit. Kalian hanya akan difokuskan dengan postingan, boomerang dan lain sebagainya sehingga kalian tidak menyadari bahwasanya waktu bercengkrama kalian sedikit berkurang.

Salah? Tentu tidak, hal ini tergantung dari persepektif kalian dan bagaimana cara kalian dalam menyikapinya.

Ketika kalian melihat postingan teman yang bahkan satu angkatan, ngambil jurusan yang sama, lulus juga bareng, tapi kok dia lebih baik ya, di pandang dari postingan social medianya. 

Dan hal itu bukannya membuat kalian termotivasi malah buat kalian down, merasa kalian tidak ada apa-apanya, dan kalian meragukan diri kalian sendiri.

Dan perlu kalian ketahui juga bahwasanya yang diposting di social media bukan 100% kehidupan seseorang. Sesuatu yang diposting di social media itu bisa diibaratkan hanya 25% dari kehidupan yang sesungguhnya mereka jalani.

Realitanya setiap orang pasti memposting sesuatu yang mereka anggap happy moment. Tetapi ketika kita sedang tidak berada dalam fase itu atau dalam kata lain kamu sedang dalam fase terendah kamu, dan melihat orang lain merasa bahagia di postingannya pasti akan menimbulkan kecemasan dan pemikiran, "kok mereka bahagia terus ya, mengapa saya tidak". Padahal nih realitanya kita sendiri tidak tahu sebenarnya mereka sedang merasakan apa saat ini.

Lantas mengapa kalian pernah merasa bingung atau jenuh dalam bersocial media? Itu karena kalian mungkin saja tidak tahu apa yang sebenarnya kalian butuhkan dan ingin kalian temukan dalam melakukan aktivitas social media ini. Kalian menggunakan social media tetapi tidak tahu untuk apa sih kegunaan yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun