Mohon tunggu...
Suhinar
Suhinar Mohon Tunggu... Buruh - Penulis web listrik-praktis

Suhinar adalah Penulis dan Blog owner dari web listrik-praktis.com yang punya semangat menebarkan manfaat lebih luas tentang ilmu kelistrikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Waspada! Bahaya Listrik di Atap Baja Ringan

15 Januari 2020   10:57 Diperbarui: 15 Januari 2020   11:23 7590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tahu... banyak dari anda masih tidak paham dengan pernyataan "loop tertutup" kan? padahal ini adalah keyword penting yang wajib dipahami. Tenang saja, saya jelaskan pelan-pelan ya...

Listrik yang ada dirumah kita memiliki dua polaritas (2 kabel berbeda) yaitu fasa dan netral, meskipun masih ada satu kabel tambahan (opsional) yaitu kabel arde (standar warna kabel: kuning bergaris hijau), saat ini dari PLN sendiri tidak ada fasilitas kabel arde ke konsumen langsung (catat itu!!!).

Silahkan cek di sumber yang masuk KWH rumah anda, pasti ada 2 kabel dari PLN masuk ke KWH. Kalaupun anda menemukan lebih dari 2 kabel dari sumber PLN, bisa dipastikan bahwa rumah tersebut berlangganan listrik 3 phasa (3 phasa ini tidak saya bahas karena konsumen rumah sangat jarang pake sistem 3 phase ini kecuali memang kontrak dayanya besar seperti untuk keperluan home industri, bengkel listrik, dan lain-lain), tapi ini tidak saya jelaskan rinci, yang 2 kabel saja masih belum kelar... he..he..

Ok, kita lanjut ya, dari 2 polaritas listrik diatas cara membedakannya mudah yaitu ada kabel yang nyetrum dan ada kabel yang tidak nyetrum (saya pakai istilah bahasa orang awam ya...). Cara membuktikannya ya pakai tespen, jangan sampai anda coba dengan sentuhan langsung. 

Beli tespen ditoko listrik, harganya sangat murah mulai dari harga 10 ribu pun banyak. Untuk anda kepala rumah tangga baik mengerti listrik ataupun tidak saya rasa sudah mulai wajib punya alat ini deh, sebagai langkah awal demi melindungi nyawa keluarga anda!!! Yang bertegangan atau nyetrum saat ditest pakai tespen, maka tespen harus nyala, yang tidak bertegangan tespen tidak nyala ( Baca aturan pakai alat ya !!!)

Kabel yang nyetrum ini dinamakan fasa dan kabel yang tidak nyetrum dinamakan netral. Istilah orang lapangan ada kabel api, kabel masa, dan lain sebagainya, tapi pada bahasan ini saya membatasi istilah yang banyak tadi dengan istrilah standard ilmu listrik yang ada, yaitu kabel fasa (ada yang menulisnya "phasa") untuk kabel instalasi rumah yang nyetrum, dan kabel netral untuk kabel instalasi rumah yang tidak nyetrum.

Polaritas kabel netral ini identik dengan polaritas grounding, ingat ya "POLARITAS". Apa itu grounding? Ini bagian penting yang wajib anda tahu juga. Grounding adalah sistem pentanahan dengan nilai resistansi yang rendah dan berpolaritas identik dengan netral. 

Atau dalam konsep kesetrum yang akan dibahas ini, grounding ini bisa dianggap mewakili polaritas netral. (Bahasan teknis tentang grounding ideal tidak saya sampaikan disini ya). Yang penting anda pahami adalah sifat grounding identik dengan netral yaitu sama-sama menjadi tempat ditujunya aliran arus listrik yang bersumber dari fasa.

Apa saja media yang bersifat grounding disekitar kita??? tanah, tembok, lantai, rangka beton pada tembok, konduktor yang menempel di lantai, atau segala sesuatu yang sejatinya menempel pada unsur bumi atau tanah tanpa perantara isolator. (saya bicara sifat grounding ya, orang listrik jangan protes dulu !!!)

Kembali ke bahasan "Loop tertutup", apa hubungannya fasa, netral, sifat grounding terhadap loop tertutup sebagai fenomena kesetrum???

Loop tertutup pada prinsip pemanfaatan listrik adalah kondisi bertemunya kabel fasa terhadap kabel netral atau grounding melewati sebuah media konduktor yang memiliki nilai tahanan atau resistansi, sehingga arus listrik mengalir dari fasa menuju netral atau grounding melewati media ini. Contoh media ini adalah lampu, setrika, televisi, mesin cuci, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun