Mohon tunggu...
Suherman Juhari
Suherman Juhari Mohon Tunggu... Penulis - Kalau Bukan Kita Siapa lagi?Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi ?

Seorang Peneliti di Institute for Economic Research and Training (INTEREST) dan dosen Ekonomi yang memiliki semangat dan harapan untuk pendidikan Indonesia agar lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepada Mahasiswa yang Akan Ujian

7 Desember 2022   23:29 Diperbarui: 7 Desember 2022   23:38 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sukses itu bukan hanya tentang kamu lulus kuliah cepat, dapat IPK tinggi lalu wisuda. Sukses itu kata yang jauh lebih besar dari sekadar "mencapai keberhasilan". Sukses adalah ketika kamu lulus kuliah tapi kamu memiliki nilai. Bukan nilai mata kuliah yang tinggi, melainkan nilai hidup dan nilai sebagai seorang manusia di mata manusia lainnya. Kalian boleh terlahir dari keluarga kaya, tapi kalau tidak bernilai, tidak akan ada gunanya. 

Kalian tidak masalah terlahir dari keluarga miskin, tapi pandai bersyukur dan membaca peluang, kalian pasti akan jadi kaya pada waktunya. Nilai itu bukan tentang huruf dan angka yang kamu raih di akhir semester, tapi nilai itu adalah output dari ratusan atau ribuan hari yang kamu habiskan sebagai mahasiswa. Nilai itu adalah sesuatu yang abstrak namun memiliki kedalaman makna.

Sukses memang hanya terdiri dari 6 huruf, tapi selama puluhan tahun hidup belum tentu semua manusia bisa mencapainya. Banyak orang yang berduit yang pada akhirnya gagal, hanya karena nilai-nilai kemanusiaan dalam diri mereka telah menghilang. Segala upaya dilakukan tanpa memperhatikan aspek baik dan benar.  

Fokuslah menjadi manusia yang memanfaatkan perbedaan untuk kebaikan, bukan memanfaatkan perbedaan untuk menciptakan perpecahan. Kita tidak perlu membahas agama ataupun keyakinan apa yang kita percaya, tapi 1 hal yang pasti kita harus sama sama meyakini bahwa sebaik baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya. Itu adalah nilai baik yang harus kita yakini bersama. 

Saya, kamu, mereka serta dosen dosen di seluruh dunia tidak ada yang benar benar menjadi manusia yang sempurna. Salah dan dosa pasti terkadang muncul disengaja ataupun tidak. Tapi semangat mencerdaskan kehidupan bangsa harus kita mulai dengan serius. 

Saya tidak ingin mahasiswa saya lulus menjadi tenaga kerja tanpa nilai.  Jika ada Ujian Semester nanti kerjakanlah dengan baik dan tanpa tekanan. Jangan lakukan hal hal yang tidak perlu jika kamu kesulitan menjawab soal. Jika kamu menyontek ataupun melakukan kecurangan dalam ujian, itu bukan mempermalukan saya sebagai dosen mu, tapi akan mempermalukan nilai dari diri kamu sendiri.
 

Jika kamu salah dalam menjawab soal jangan jadikan itu sebagai alasan untuk menganggap diri kamu bodoh.  Tidak semua hal di dunia ini kamu harus menjadi ahli. Saya percaya kamu punya potensi di bidang lain. 

Tidak semua orang yang salah memberikan jawaban adalah orang bodoh, kamu tidak perlu berusaha menjadi paling sempurna di kelas, karena saya tahu bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang benar-benar sempurna, bahkan dosen pun bisa saja salah. Kesempurnaan hanya milik Tuhan dan tugas kita adalah mengoptimalkan segala anugerah Tuhan dengan baik. 


Kerjakan Ujian sesuai kemampuan akademikmu, tanpa ujian kamu tidak bisa tau sejauh mana progres perkembanganmu. Kamu tidak harus dapat nilai A agar kamu disebut pintar. Kamu tidak harus memaksa diri kamu jadi ahli matematika jika kamu tidak mampu, begitu juga dengan seluruh mata kuliah yang ada , kamu tidak perlu dapat nilai A seluruhnya. 

Kamu hanya perlu menantang diri kamu sendiri untuk mengukur sejauh mana kamu telah belajar, sejauh mana kamu telah berkembang. Tapi jika kamu gunakan kesempatan ini dengan menyontek, apakah kamu tau hasil belajar kamu sudah sejauh mana ? berhentilah meraih kesempurnaan dengan segala macam cara yang ilegal. 

Saya masih yakin bahwa dalam hati kecilmu terbesit keraguan mampu atau tidak untuk menghadapi ujian. Itu adalah hal wajar, saya mengalami masa-masa itu ketika saya kuliah, bahkan sampai saat ini saya masih sering bertanya-tanya dan sering ragu pada diri saya sendiri, apakah saya mampu menjadi dosen atau contoh yang baik untuk para mahasiswa?. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun