Mohon tunggu...
Suherman Juhari
Suherman Juhari Mohon Tunggu... Penulis - Kalau Bukan Kita Siapa lagi?Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi ?

Seorang Peneliti di Institute for Economic Research and Training (INTEREST) dan dosen Ekonomi yang memiliki semangat dan harapan untuk pendidikan Indonesia agar lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mer(d)eka

16 Agustus 2019   23:59 Diperbarui: 17 Agustus 2019   00:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemerdekaan ini bila tuan hidup kembali, izinkan saya menceritakan pecahan kisah pasca kepergianmu

Tuan, setelah kau pergi kita pernah di terkam krisis yang teramat sangar, presiden kala itu kewalahan lalu digulingkan paksa oleh generasi muda

Tuan, aku masih mengingat saat mendengar pidatomu di putarkan di usiaku yang masih remaja, begitu gagahnya Indonesia, tegas dan tanpa ragu

Tuan kau bangun relasi dengan Negara besar itu, penghormatannya kala itu kini telah kita terjemahkan sebagai politik belas kasih

Kini mereka menginteferensi kekayaan kita tanpa malu, tanpa ragu

Izinkan aku marah tuan

Warga negara kita kini dikerjai oleh hukum-hukum yang semrawut 

Kadang kala ada manusia gendeng yang ingin membeli hukum kita secara paksa

Anda tau tuan?

Beberapa waktu lamanya Negara kita ini di rundung peperangan saudara

Beda agama saling memftnah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun