Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesejahteraan Tak Hadir Melalui Pabrik Semen, tapi Lahir dari Kerja Keras Masyarakat

25 Mei 2020   13:47 Diperbarui: 25 Mei 2020   14:53 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas eksploitasi tambang di Padang Mausui, Manggarai Timur pada 2 November 2019 (Sumber: VoxNTT.com)

Polemik terkait rencana pembangunan pabrik semen di Kampung Luwuk dan Lengko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur NTT, belum juga menunjukkan titik terangnya. Sampai hari ini, suara pro dan kontra masih menyelimuti masyarakat di dua daerah tersebut.

Adapun argumentasi yang dibangun oleh masyarakat yang menerima pabrik semen, yakni alasan peningkatan ekonomi masarakat. Misalnya kader partai Hanura Manggarai TImur, Bernardus Nuel, menerima pembangunan pabrik semen tersebut.

"Terkait semen di bawah (Lengko Lolok dan Luwuk) saya sangat mendukung. Alasannya, pabrik semen di Manggarai Timur khususnya di Lamba Leda itu, akan menambah ekonomi masyarakat terlebih khusus bagi masyarakat Lengko Lolok dan Luwuk" ujar Bernardus (VoxNTT.com, 19 Mei 2020).

Sementara itu, masyarakat yang menolak pabrik semen termasuk penulis, berpandangan bahwa pabrik semen tersebut tidak bisa tidak, harus ditolak. Alasannya, pembangunan pabrik semen dapat merusak lingkungan hidup dan merusak kehidupan masyarakat Lengko Lolok dan Luwuk itu sendiri.

Lokasi seluas 505 hektare yang akan menjadi tempat pembangunan pabrik tersebut akan menjadi daerah yang mati karena tidak dilakukan reklamasi, sehingga tidak dapat ditanam kembali berbagai jenis tanaman pertanian. Di samping itu, tumbuh-tumbuhan yang hidup dan berbagai binatang yang sudah sejak lama hidup di lokasi tersebut akan kehilangan tempat tingal.

Sementara dampak untuk masyarakatnya, yakni mereka akan mengalami kekurangan air minum, sebab pabrik tersebut membutuhkan jumlah air dalam jumlah yang banyak. Dan dampak yang paling fatalnya adalah masyarakat akan direlokasi. Sehingga mereka akan tercerabut dari nilai-nilai budaya yang sudah lama hidup di kampung Luwuk dan Lengko Lololok.

Tanggapan Pemerintah terhadap Polemik di Masyarakat

Dalam menanggapi pro-kontra perdebatan yang terjadi di masyarakat, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, memilih untuk melanjutkan rencana pembangunan pabrik semen tersebut. Alasanya, semen sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.

"Saya hanya menginginkan pabrik semen. Pabrik lain di luar semen, apakah itu emas tidak akan saya izinkan. Saya izinkan karena memang ada kebutuhan" ( Media Indonesia, 26 April 2020).

Sementara itu, Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas tidak beda jauh dengan Lais Kodat. Andreas sepakat untuk tetap melanjutkan rencana pembangunan pabrik semen tersebut karena masyarakat setuju untuk pindah tempat tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun