Mohon tunggu...
Suhendrik Nur
Suhendrik Nur Mohon Tunggu... Freelancer - Manusa biasa yang tak berharap apa-apa

Bergerak di literasi jalanan (Perpustakaan Jalanan) Bambu Pena Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Lilin Usang

25 Mei 2022   02:20 Diperbarui: 25 Mei 2022   02:23 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lilin Edition by Canva

Lampu padam tengah malam
Menyisakan satu lilin usang
Api yang redup menyala
Tersipuh angin malam ini

Sebatang rokok
Sisa kopi tadi sehabis sembahyang
Bersama kenangan kita tempo itu
Menemani sunyinya malam tanpa pijar cahaya lampu

Hanya sebatang lilin usang
Yang apinya bergoyang
Yang batangnya sebentar lagi habis
Namun listrik tak kunjung menyala

Habis sudah tiga batang rokok
Kopi sisa ampas
Dan lilin usang sudah tak lagi menyala.
Hanya menyisahkan lelehan semata

Kini gelap menyelimuti
Bersama bayangmu yang semakin menghantui
Tepat sebelum kau mengoyak-ngoyak kenangan itu
Kini akhirnya lampu kembali menyala.

Indramayu, 20 Mei 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun