Mudik Ribuan Kilometer Bangau Putih dari Afrika ke Eropa di Musim Semi
Setiap tahun, ada sebuah pemandangan menakjubkan yang menandai datangnya musim semi di Benua Eropa --- burung-burung yang bermigrasi kembali dari Afrika. Salah satu yang paling terkenal adalah burung bangau (storch), yang dengan anggun terbang menembus langit, kembali ke sarangnya di Eropa setelah menempuh ribuan kilometer perjalanan. Tapi, sebenarnya, bagaimana mereka tahu kapan waktunya pulang?
Ternyata, burung-burung ini punya sistem navigasi alami yang luar biasa. Mereka tidak perlu kalender atau Google Maps. Bangau, misalnya, bisa merasakan perubahan panjang siang dan malam, serta perubahan suhu yang jadi sinyal alami kapan mereka harus bersiap meninggalkan Afrika. Saat hari mulai lebih panjang di belahan bumi utara dan udara perlahan menghangat, insting mereka langsung aktif: "Waktunya pulang!"
Kondisi Afrika sendiri juga ikut berperan memaksa mereka mudik. Saat musim hujan di sana berakhir dan makanan mulai sulit didapat, para burung tahu bahwa mereka harus mencari tempat yang lebih baik. Dan yang mereka tuju adalah Jerman dan sekitarnya, yang mulai dipenuhi ladang hijau, serangga, dan cuaca bersahabat untuk membesarkan anak-anak mereka.
Bangau Putih Eropa (Ciconia ciconia) adalah burung migran yang sangat dikenal di wilayah Eropa dan Asia Barat. Burung ini sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dan pertanda datangnya musim semi.
Setiap tahun, bangau putih melakukan perjalanan migrasi yang sangat jauh --- terbang dari wilayah Eropa menuju Afrika untuk menghindari musim dingin, lalu kembali lagi ke Eropa saat musim semi tiba.
Selain bangau putih, burung-burung lain yang dikenal "pemudik ulung" karena ikut bermigrasi ribuan kilometer adalah burung layang-layang (Hirundinidae) burung Walet (Apus apus), elang Lebah (Pernis apivorus) dan burung Nightingale (Luscinia megarhynchos).
Proses migrasi ini bukan hal mudah. Bayangkan saja, mereka harus terbang ribuan kilometer melintasi gurun Sahara, laut, dan pegunungan. Tapi burung-burung ini sudah terlatih selama ribuan tahun.
Mereka terbang berkelompok, memanfaatkan arus udara panas untuk menghemat tenaga. Beberapa burung bahkan mengikuti jalur migrasi yang sama persis seperti nenek moyang mereka dulu.