"Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji Isa putra Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya. Maka katakanlah, Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya)." (HR. Al-Bukhari).
Dengan demikian, melakukan perayaan terhadap kelahiran nabi dan rasul merupakan bagian dari menghindarkan diri dari pengkultusan individu sebagaimana hadist di atas. Artinya, umat Islam memandang bahwa kedudukan para nabi dan rasul itu adalah sama, sehingga bisa juga diperingati dan dirayakan oleh umat Islam sebagaimana Maulid Nabi Muhammad SAW. Â
***wallahu a'lam bissawab***