Mohon tunggu...
Achmad Suhawi
Achmad Suhawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Politisi Pengusaha

MENGUTIP ARTIKEL, Harap Cantumkan Sumbernya....! "It is better to listen to a wise enemy than to seek counsel from a foolish friend." (LEBIH BAIK MENDENGARKAN MUSUH YANG BIJAK DARIPADA MEMINTA NASEHAT DARI TEMAN YANG BODOH)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

UMAT ISLAM MERAYAKAN NATAL

27 Desember 2020   22:16 Diperbarui: 25 Desember 2022   21:35 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


"Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimatNya yang disampaikan kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dariNya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya dan janganlah kamu mengatakan, (Tuhan itu) tiga, berhentilah. (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. MilikNya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung."

Jadi mereka berpendapat bahwa mengucapkan SELAMAT NATAL merupakan bentuk pengakuan bahwa Tuhan bersifat Trinitas (Tuhan Bapak / Ayah, Putra / Anak, dan Roh Kudus). Akibatnya, perbuatan memberikan ucapan selamat natal dipandang sebagai suatu sikap Musryik atau menyekutukan Allah SWT, sehingga orang yang mengucapkan selamat natal dikelompokan sebagai orang Kafir atau keluar dari Islam. 

Suatu tuduhan yang sangat keji, bahkan pendekatan tersebut lebih mirip dengan perilaku yang sering dipraktekan oleh kelompok Khawarij kepada orang Islam yang tidak sejalan dengan mereka. Praktek khawarij ini sangat berbahaya bagi umat Islam dan relasi kebangsaan di Indonesia karena dapat menimbulkan segregasi atas dasar fanatisme keyakinan kelompok.

Kelompok khawarij awal mulanya dari seseorang yang bernama Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim, orang ini menuduh Rasulullah berlaku tidak adil dalam pembagian harta rampasan perang, ucapannya membuat Umar bin Khattab atau Khalid bin Walid hendak memenggal lehernya, akan tetapi dicegah oleh Nabi Muhammad SAW.

Perilaku khas dari kelompok Khawarij diantaranya suka mengkafirkan umat Islam yang tidak sejalan dengan mereka, bahkan tidak segan untuk memberontak kepada pemerintahan kaum muslimin sekalipun, termasuk menghalalkan darah dan harta kaum muslimin, padahal se-iman.

Dan perlu diingat bahwa Republik Indonesia merupakan negara bangsa yang sangat heterogen, bukan saja dari segi agama, etnis dan adat kebiasaan yang juga sangat beragam. Interpretasi terhadap kitab suci masing- masing pun bisa beragam, bahkan perbedaan interpretasi dapat menjelma menjadi sekte - sekte, kelompok - kelompok, dan mazhab yang saling berbeda dalam sudut pandang keyakinan dan ritual keagamaan.

Wajar saja apabila kemudian ada kelompok yang berbeda pandangan, bahkan bisa bertolak belakang, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, termasuk soal pengucapan selamat natal dari umat Islam kepada umat Kristen.

Padahal mengucapkan Selamat Natal bagi mayoritas umat Islam di Indonesia tidak sama dengan pengakuan secara tauhid, mengakui Al-Masih sebagai Tuhan. Akan tetapi lebih kepada Hablum Minannas atau hubungan sebagai sesama manusia. Ingat, bahwa untuk melakukan pengakuan secara tauhid di setiap agama memiliki tata caranya tersendiri. Maksudnya, bila hendak mengakui bahwa Nabi Isa AS atau Al-Masih AS atau Jesus sebagai Tuhan, maka individu tersebut layak di Baptis. Orang yang meyakini Trinitas selayaknya pandangan Nasrani sudah seharusnya di Baptis. Di samping dilakukan pembaptisan maka perlu dilakukan pencatatan secara administratif, bahkan bagi umat Katolik pencatatan itu sampai dilakukan di Vatikan di Roma.

Proses itu tentu berbeda dengan tata cara menjadi penganut agama Islam yang prosesnya barangkali jauh lebih mudah daripada menjadi anggota ormas atau partai politik di Indonesia.

Untuk menjadi pemeluk agama Islam memang relatif mudah, murah dan sederhana, yakni hanya dengan cara mengikrarkan dua kalimat syahadat atau meyakini keESAan Allah SWT dan kerasullan Nabi Muhammad SAW sebagai langkah utama, tanpa perlu ada proses berbelit dan ritual rumit. 

Kemudahan pengucapan dua kalimat syahadat tersebut tidak otomatis sebangun dengan pengucapan selamat natal. Bahwa mengucapkan dua kalimat Syahadat hanyalah pengucapan, demikian halnya dengan ucapan selamat natal yang juga sekedar ucapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun