Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detakmu

22 Februari 2020   09:25 Diperbarui: 22 Februari 2020   09:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DETAKMU

Aku menari
di hatiku yang tertambat pada rindu yang sedang cantik cantiknya
segenap harap yang ku genggam
Telah menjadi tumpukan kenangan
yang tak luruh di kekang sang waktu

Ditikam malam yang semakin dingin
Di antara hening kutemukan zona nyamanku
terukir dalam lekuk
Yang kini kerap kudapati sebagai fosil-fosil sunyi
Padanya  manik-manik sepi selalu  berkelakar menertawakan gemuruh hati yang teramat manis kusesap

Setelah aku  bicara terus terang tentang hati,
Musim penghujan  adalah penutup dari hati yang berduka
diantara gerimis telah berbaur air tuhan yang mengalir dari sekat hati
pertanda rasa ini telah sejiwa berdarah daging dan bertulang

Rancunya  hati membaca rasi bintangmu adalah kenyataan yang teramat pait dalam bab rindu sebab kata, frasa, dan  klausa telah tersusun  menjadi kalimat  dari rindu yang tak ingin pulang  

Kini,
Detakmu memang perlahan
namun
berita angin yang gelisah
kutemui kentalnya aroma perjamuan
di sungai yang berarus rindu

Aku terus  menyakinkan diri
Aku terus berdamai pada realita
tanpa hatimu,  
Itulah hidupku
https://youtu.be/i3UmC93OyvA
...
Suhawan tridoyo
Purwokerto, 19022020

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun