PEMILIK HATI
Dihadapanmu berkali-kali
Aku mengusap wajah, menggaruk kepala,
memainkan jemari dengan hatiku mendidih berkepundan
Duniamu, aroma tubuhmu berkali-kali  menyentuhku menyerap perbendaharaan kata yang kususun
Percakapan teramat pekat mnyerupai malamÂ
tak bisa menerangi rasaku yang melangit
kata yang menampung semua pesan hati
selalu patah, ambyar berserakan
Membawa  rasaku yang terbunuh
Kegaguan padamu menjadi badai menggelisahkan tanpa bisa kurumuskan
Jiwaku selalu berkalung rindu
bermusafir mencari rumah bahagia di teduhnya jiwamu
Di beranda malam yang penuh himpunan dengkuran,
malam bukan satu satunya tempat
mimpi  ini  terjaga Â
Siang hari lebih banyak sajian pelukmu, melekat pada mataku
Entah rasa apa yang tercipta darimu
Aku demikian kerepotan menghadapimu
Di lembaran ini,
Saat aku menulis matahari engkau telah menjadi bintang yang kuperbincangkan diantara rasa inginku yang sedemikian kuat
Pemilik hatiku
Engkau gelisah, dan bahagiaku..
engkau suara tangisanku
Tak bisakah kau kuminta..?
Kumohon jangan terlalu dalam menghuni hatiku..
mengertikah engkau
Wahai pemilik bibir kemerahan
Suhawan tridoyo
Ganesha Purworejo, 18122019