Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memelukmu

22 November 2018   06:14 Diperbarui: 22 November 2018   06:17 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar picsart suhawantridoyo.com


MEMELUKMU

Di awal musim
pertemuan denganmu telah menjadi permulaan  dari hikayat manis
Wajah mu selalu menjadi candu untuk selalu kupandang
Menjadi asa yang membentang hingga aku selalu memeluk rembulan
Harapku telah beranak pinak padamu puan
Namun saat menuju hatimu sekalu saja lagu keheningan
Lagu kesunyian, yang selalu kudengar
Hingga langit menjelma mataair,
Membasahi  jalan yang tandus tanpa senyum mu ,
Rinduku kepadamu adalah  kabar duka
Semua masih berkisah air mata yang semakin berkemarau kering kerontang
Dan susunan huruf ini  menjadi tempatku memelukmu  demikian erat
berhilir bermuara kemudian bersamudera
Terlukis disana cumbuan pertamamu  tentang getaran asmara surgawi

Aku memang merindukanmu seperti langit yang jauh di ujung senja
Yabg selalu setia pada pelukan jingga
Dan aku ingin selalu menjadi malam yang  membawamu pergi

Pada akhirnya ,
Aku memang bukan tempatmu  berlabuh
Karena Siang dan malam  yang silih berganti memberi harapan yang kian tergerus....

Di sepanjang huruf ini akupun menjadi pengelana
Mencari binar mata indahmu yang mendamaikan
Dalam dunia nyataku, kamu menjadi mimpi yang benar-benar sempurna,
Disusunan huruf ku aku memelukmu dengan seluruh lukaku


Suhawan tridoyo,
Purwokerto, 21 November 2018


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun