Belantara
Persis seperti aliran lava Â
Letupan kasihmu
Meledak ledak bersuara riuh rendah
Mengalir beranak sungai
Dalam jutaan kubik material panasnya membakar jiwa
Yang kusambut dengan hati penuh kegembiraan
Di kedalaman hatiku  Â
Aku yang tidak sengaja  jatuh cinta kepadamu. Â
Merasakan derasnya rindu dengan  debar sekuat  harimau kelaparan
Dan malam telah menjadi tempatku memanggilmu
Sekencang serigala yang melolong di ujung-ujung malam yang sepi..
Bahagia dalam pelukan telah menjadi mimpi mimpi yang menghangat di awal pagi
Angin telah membawa harum tubuhmu
Menghantarkan cerita masa lalu
Di segala musim musim yang berganti
Dan resah kian menjadi belengguÂ
Di hujan senyumanmu
Rindu itu telah tumbuh menjadi belantara belantara Â
Tempat bertunas ribuan kalimat kalimatÂ
Aku tersesat di antara kokohnya pohon pohon yang diatasnya bertengger burung cenderawasih dengan sayap sayap indahnya
Di remang cahaya yang menembus rerimbun dedaunan..
Arah mata angin tak bisa menuntunku pulang
Karena kamu ada di empat penjuru
Selalu kunikmati dan kutunggu kicau merdumu
Karena lantunanmu adalah tembang kesempurnaan cinta,
Mimpi yang sempurna..
juga keindahan keindahan surgaÂ
Â
Kata kata telah kuteriakkan berpuluh kali
Tak mampu merubah langkah kakimu yang  tak pernah mengarah padaku
Jejak langkahmu telah terbentuk di bumi yang basah airmata
membuat langkahku semakin melelahkan mengikuti alurmu
,
Dikepergianmu tanah yang kau pijak meretak
Hingga semak semak kudengar menangis
Berdendang di mulut malam,
Bercerita gemericik rindu di belantara hening  hati
Sebab pelukanmu menjadi mimpi paling sempurna
Menjadi ruang ruang  kosong
Ruang khayalku...
Ruang kegilaanku pada sosok mu yang nyata
https://youtu.be/tb-OHC_P7C0
Suhawan tridoyo
Purwokerto 10 september 2018