Mohon tunggu...
suharni
suharni Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Negerikaton

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suka Duka menjadi guru

21 Mei 2022   13:57 Diperbarui: 21 Mei 2022   14:03 3107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu saja tidak semua anak didik memiliki kepedulian yang sama. Terkadang ada kejadian atau peristiwa yang menyedihkan ketika seorang anak didik,  baik yang masih sekolah ataupun yang sudah lulus, tidak peduli ataupun cenderung acuh ketika bertemu dengan seorang guru.

Duka lain bagi seorang guru adalah, bahwa tidak semua anak didiknya mempunyai sikap dan perilaku yang baik dan manis. Ada kalanya seorang guru harus mengeluarkan tenaga dan fikiran lebih untuk membimbing, mengarahkan dan mendidik peserta didiknya. 

Dalam setiap sekolah tentu akan selalu ada anak didik yang membutuhkan perhatian lebih dari para dewan guru. 

Dengan bermacam-macam kasus dari peserta didik yang ada, baik karena perilakunya, sopan santunnya, semangat belajarnya, masalah pribadinya, bahkan terkait masalah yang terjadi dikeluarganya yang berimbas kepada kelainan perilakunya,  memerlukan penanganan dan perhatian lebih. 

Disinilah kesabaran dan keikhlasan seorang guru dituntut lebih.

Disisi lain, menjadi seorang guru tidaklah mudah, karena menjadi seorang guru haruslah dapat menjadi pribadi yang mampu memberi contoh, memberi motivasi kepada peserta didik, dituntut untuk sabar, ikhlas, dan lain sebagainya. 

Jika seorang guru melakukan kesalahan dan kesalahan tersebut ditiru oleh anak didiknya, maka hal itu akan dapat menjadi kesalahan berantai dan bisa menimbulkan masalah dikemudian hari.  Ibarat pepatah "guru kencing berdiri, murid kencing berlari".  

Oleh sebab itu, seorang guru harus sangat berhati-hati dalam bersikap dan berperilaku. Memikirkan jauh ke depan terhadap dampak yang bisa ditimbulkan dari sbuah perilaku atau kesalahan yang dilakukan oleh seorang guru.

Berbeda dengan guru yang masih berstatus sebagai honorer, cerita duka yang dialaminya bertambah dengan tingkat kesejahteraan atau gaji yang relatif masih rendah.  Namun, perlu diingat bahwa banyak sekali berkah menjadi guru,  dengan gaji yang tidak tinggi tetapi hidupnya berkecukupan. 

Tak heran  jika seorang guru mendapat gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, dengan jasanya membagi ilmu kepada peserta didiknya, membimbing dan mengarahkan mereka, mendidik dengan pendidikan yang baik, mempersiapkan generasi penerus dengan persiapan ilmu dan perilaku yang baik, jika disertai dengan hati yang ikhlas akan menjadi tabungan pahala diakherat kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun