Mohon tunggu...
suharni
suharni Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Negerikaton

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suka Duka menjadi guru

21 Mei 2022   13:57 Diperbarui: 21 Mei 2022   14:03 3107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

SUKA DUKA MENJADI GURU

Menjadi guru, dewasa ini menjadi incaran banyak orang. Hal ini tentu saja karena kesejahteraan yang dijanjikan untuk seorang guru, terutama bagi yang sudah bersertifikat pendidik, amat menggiurkan. 

Tak heran bila jurusan keguruan di sekolah-sekolah tinggi baik negeri maupun swasta semakin diminati oleh banyak calon mahasiswa.

Seorang guru, terutama wanita yang berprofesi sebagai guru, akan dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru sekaligus ibu rumah tangga. Hal tersebut, karena jam kerja yang menyesuaikan dengan jam belajar siswa di sekolah. 

Terutama guru yang jarak tempuhnya kesekolah tidak terlalu jauh dari rumahnya, sehingga tidak memakan waktu terlalu lama untuk mencapai lokasi kerjanya.

Meski diberlakukan fullday school, bertambahnya jam kerja disekolah hingga sore hari, namun hal ini masih memungkinkan bagi seorang guru untuk tetap bisa menikmati kehangatan keluarga, menyelesaikan tugas rumah tangganya sekaligus menyelesaikan tugas dan kewajibannya sebagai seorang guru.

Namun pekerjaan sebagai guru, tidak selalu dikelilingi oleh cerita bahagia, tentu ada suka dan dukanya sebagai konsekwensi sebuah pekerjaan sebagaimana pekerjaan atau profesi yang lain.  Hal ini tentu kembali kepada bagaimana kita menyikapi dan menikmatinya. Rasa syukur atas nikmat pekerjaan, akan dapat mengurangi cerita duka sebagai guru.

Banyak pengalaman yang indah menjadi guru yang dialami dan dirasakan oleh seorang guru, selain kesejahteraan yang dijanjikan. kesempatan dapat berkumpul, bersenda gurau dengan teman sesama guru, berbagi pengalaman tentang banyak hal, melihat tingkah polah anak didik yang beraneka rupa, kadang cukup mendatangkan kebahagiaan.

Hal lain yang juga mendatangkan kebahagiaan adalah saat moment-moment tertentu dimana anak didik masih ingat dengan gurunya. Ada satu kejadian yang saya alami yang sangat berkesan dan menambahkan rasa syukur menjadi seorang guru adalah, ketika suatu saat dalam perjalanan, ditengah jalan, ditempat yang jauh dari keramaian, bahkan ditengah perladangan, tiba-tiba motor yang saya kendarai mogok. 

Tentu ada rasa tidak nyaman karena harus menuntun kendaraan, dan tidak tahu seberapa jauh untuk bisa sampai dibengkel. Belum seberapa jauh menuntun kendaraan tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil.

 Ternyata seseorang  itu adalah anak didik yang sudah lulus sekolah, yang kemudian anak itu pun memberikan bantuan mengantarkan motor sampai dibengkel, menunggu hingga motor selesai diperbaiki, barulah dia pamit melanjutkan keperluannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun