Mohon tunggu...
Suhardianto
Suhardianto Mohon Tunggu... Musisi - Email : suhardianto778@gmail.com contac person :081260150137

Uang adalah angka dan angka tidak pernah berakhir. Jika Anda butuh uang untuk bahagia, pengejaran kebahagiaan Anda tidak akan pernah berakhir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Sosial Media dalam Berdakwah di Masa Pandemi

9 Agustus 2020   01:25 Diperbarui: 9 Agustus 2020   01:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

      Pada saat ini pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan hampir seluruh negara di dunia. Akibat "pagebluk" tersebut segala kegiatan warga di luar rumah pun sangat dibatasi. Misalnya saja ibadah di masjid dan gereja, bersekolah dan bekerja harus dilakukan dari rumah. Pemerintah mengenalkan istilah Working from Home atau disingkat WFH. Bagi para dai, aktifitas dakwah pun dipindah ke media sosial.Bagaimana pemanfaatan sosial media dalam berdakwah di masa pandemi?

    Kebijakan WFH diambil pemerintah demi memutus penyebaran virus Covid-19. Dengan kondisi seperti saat ini, teknologi informasi sangat berperan dalam mensukseskan aktifitas WFH termasuk kegiatan berdakwah. "Sampaikanlah dariku walau satu ayat" (HR Bukhari). 

    Hadist Nabi tersebut memberikan tuntunan bagi setiap muslim untuk berdakwah kepada orang lain meski ia hanya menguasai satu ayat.pada masa seperti iniumat Islam diharapkan selalu memperbaiki kualitas ibadah sekaligus pemahaman ilmu agama. Nabi SAW pun bersabda jika menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim. Ilmu di sini lebih ditekankan pada ilmu agama, Islam. Dalam situasi wabah seperti sekarang ini tentu dibutuhkan cara tertentu dalam menyampaikan ilmu agama kepada orang lain tanpa harus bertemu muka.

    Dakwah merupakan sebuah aktifitas keagamaan dengan tujuan mengajak manusia agar selalu mengikuti petunjuk Allah SWT. Allah pun berfirman dalam surat At-Taubah ayat 122 : “Dan tak sepatutnya orang-orang mukmin itu seluruhnya pergi (ke medan perang). Mengapa tidak ada sebagian dari setiap di antara mereka yang pergi memperdalam ilmu agama dan memberi peringatan kepada kaumnya bilamana mereka telah kembali, sehingga mereka bisa menjaga dirinya”.

    Ketika berdakwah para dai sudah semestinya bisa menyesuaikan cara yang digunakan agar pas dengan orang yang akan didakwahi. Dengan begitu ilmu pun tersampaikan dengan baik. Media sosial adalah pilihan paling tepat berdakwah di kala pandemi virus corona sedang melanda di luar sana. Berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp sangat berguna saat ini sebagai media dalam menyampaikan dakwah Islam kepada khalayak ramai.

    Setiap orang memiliki kesempatan menyampaikan dakwah Islam di media sosial tersebut. Namun tentu saja, rambu-rambu harus dipegang teguh. Seperti dua sisi mata pisau, media sosial bisa memberikan manfaat dan pada saat yang sama di sisi lain pun bisa membahayakan. Jangan sampai kebablasan dalam menyampaikan dakwah, para penyampai malah tersandung masalah hukum karena menyebarkan informasi bermuatan SARA, atau menebar kalimat-kalimat hasutan yang menimbulkan kebencian dan permusuhan. Dalam hal ini pihak pemerintah pun telah mengatur tata cara dan aturan dalam bermedia sosial dengan keluarnya UU ITE yaitu UU Nomor 11 Tahun 2008.

    Fungsi media sosial memang harus diperkuat sebagai sarana utama dalam berdakwah di saat pandemi. Media sosial adalah sarana bebas dan gratis yang dapat digunakan tiap orang dalam mengekspresikan segala hal. Media sosial merupakan media paling jujur dimana berbagai pemikiran bisa dikemukakan tanpa halangan. Bentuk dakwah di media sosial sendiri bisa berupa siaran langsung (live streaming), video siaran tunda (recorded), artikel, atau dalam bentuk tanya jawab langsung. Pendakwah bisa memilih salah satunya atau kombinasi dari pilihan-pilihan tersebut.

    Satu hal penting lain dalam pemanfaatan sosial media dalam berdakwah di masa pandemi adalah pendakwah harus menguasai ilmu yang disampaikannya. Pemahaman maksud dan isi Al Quran dan hadist Nabi mutlak harus dimiliki setiap dai. Berdakwah adalah salah satu bentuk ibadah, karena itu ilmu yang disampaikan pun harus sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya.

Kata kunci : Pandemi Covid-19 Dakwah Islam KKN Dr 08 UINSU 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun