Mohon tunggu...
Suhardin Djalal
Suhardin Djalal Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sekolah Rakjat

Gooners Arsenal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Peringatan Hari Kemerdekaan Hanya Simbolis dan Formalitas?

17 Agustus 2019   11:35 Diperbarui: 17 Agustus 2019   11:55 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: cdn2.tstatic.net/tribunnews

Hari ini tanggal 17 Agustus 2019 menjadi sebuah hari yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia karena bertepatan dengan hari dimana Indonesia secara resmi menjadi sebuah negara.  

Hari ini, bendera merah putih dikibarkan hampir ke seluruh pelosok negeri dan upacara peringatan dilaksanakan di lapangan-lapangan. Selain itu juga, perayaan kemerdekaan disalurkan masyarakat dengan cara memposting ucapan kegembiraan di media sosial kemudian dengan menggelar pesta rakyat dengan variasi masing-masing di setiap daerah.

Bila kita mau mengakui, sebelum kita merayakan dan berhura-hura dengan adanya peringatan hari kemerdekaan ini, kemarin ada beberapa dari kita "mengeluh" dengan kondisi bangsa dan negara sekarang ini. 

Kemarin kita masih berada di pihak yang mengeluh dengan kemiskinan, susahnya mendapatkan pekerjaan, kurang puasnya dengan pembangunan, kurang puasnya pemberian Pemerintah dan susahnya hidup sejahtera. 

Selain itu pula, kita juga mengeluh dan mengkritiki betapa krisis nya pembangunan sosial, kacaunya perpolitikan dan merosotnya demokrasi bangsa ini.

Setelah itu semua, hari ini kita mengatakan "merdeka" dan merayakan kemerdekaan itu dengan berbagai bentuk. Para ASN, anak sekolah, pegawai pemerintahan melakukan upacara dimana-mana, disamping itu pula tidak bisa dinafikan bahwa ada banyak masyarakat yang tetap melakukan pekerjaan nya di hari kemerdekaan.

Ada pula yang merasa hari kemerdekaan itu bukanlah hari yang istimewa baginya selama ia masih merasakan susahnya mendapatkan pekerjaan, bahkan ada yang menganggap hari kemerdekaan itu bukan milik seluruh bangsa melainkan milik individu yang merasa dirinya harus sudah merdeka atau memaksakan dirinya untuk ikut merayakan kemerdekaan.

Bila kita mengenang sejarah panjang bangsa, tentu  kita bisa memahami bahwa bangsa ini telah merdeka dari kolonialisme dan imperialisme di masa lalu. 

Namun, bila kita melihat perjaalanan bangsa pasca kemerdekaan, kita juga seharusnya mengakui apa yang kita rasakan sebagai warga negara di negara yang sudah merdeka ini. Tentu selain itu juga, kita harus memahami bahwa bangsa ini masih dalam proses pembangunan. 

Kemerdekaan Indonesia haruslah mencerminkan keberhasilan negara dalam mewujudkan cita-citanya. Ada empat tujuan negara yang tertulis di dalam pembukaan konstitusi negara Indonesia ini (Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945) yaitu 1). Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, 2). Memajukan kesejahteraan umum, 3). Mencerdaskan kehidupan bangsa dan 4). Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 

Harapan kita tentu hari kemerdekaan itu benar-benar dapat menjadi peringatan bersama seluruh bangsa, dirayakan bersama dan dinikmati bersama. Hari kemerdekaan bukan sekedar acara simbolis, formalitas atau acara kalangan tertentu.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-74. SDM unggul Indonesia Maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun