Industri animasi tengah mengalami transformasi besar. Kehadiran kecerdasan buatan (AI) tidak hanya mempercepat proses produksi, tetapi juga memunculkan pertanyaan mendasar: apakah AI akan menggantikan peran animator manusia, atau justru menjadi alat bantu yang memperkaya kreativitas?
Menurut laporan dari Zipdo, sekitar 47% perusahaan animasi telah mengintegrasikan AI dalam proses produksi mereka. Teknologi ini mampu mengurangi beban kerja animator hingga 80% dan mempercepat waktu rendering hingga 400%. Selain itu, diperkirakan industri animasi akan menghemat lebih dari $150 miliar pada tahun 2030 berkat implementasi AI . Namun, efisiensi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan profesional. Banyak animator merasa bahwa AI dapat mengurangi nilai seni dan keunikan yang selama ini menjadi ciri khas karya mereka.
Jeffrey Katzenberg, salah satu pendiri DreamWorks Animation, menyatakan bahwa AI adalah sumber daya luar biasa bagi Hollywood. Ia menekankan bahwa AI tidak membatasi kreativitas, melainkan menginspirasi para kreator. Sementara itu, Ted Sarandos, Co-CEO Netflix, menyoroti bahwa AI bukan hanya alat untuk menekan biaya, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas film hingga 10%. Netflix telah menggunakan AI dalam berbagai aspek produksi, termasuk efek visual dan praproduksi.
Bagaimana Dampaknya untuk Industri dan Pekerja?
Integrasi AI dalam animasi membawa dampak signifikan, seperti :
- Efisiensi Produksi : AI dapat mengurangi waktu produksi animasi hingga 50% dan meningkatkan output produksi hingga 30% tanpa mengorbankan kualitas .
- Peluang Baru : Lebih dari 30% profesional animasi percaya bahwa AI akan menciptakan lebih banyak peluang kerja di industri ini .
- Tantangan Etika : Penggunaan AI menimbulkan pertanyaan tentang hak cipta, terutama ketika AI dilatih menggunakan karya seniman tanpa izin.
Meskipun AI menawarkan berbagai keuntungan, banyak yang percaya bahwa sentuhan manusia tetap tak tergantikan. Kreativitas, emosi, dan nuansa budaya adalah aspek yang sulit direplikasi oleh mesin. Sebagai contoh, Studio Orange di Jepang menggabungkan teknologi CG dengan pendekatan artistik untuk menciptakan animasi yang unik, menunjukkan bahwa kolaborasi antara manusia dan teknologi dapat menghasilkan karya yang luar biasa .
Untuk itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa AI telah menjadi bagian integral dari industri animasi, menawarkan efisiensi dan membuka peluang baru. Namun, peran animator manusia tetap vital dalam menciptakan karya yang bermakna dan emosional. Masa depan animasi kemungkinan besar akan ditentukan oleh kolaborasi harmonis antara kreativitas manusia dan kecanggihan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI