Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Pernah Diistimewakan oleh Negara Pemimpin Komunis Dunia

13 Desember 2021   19:24 Diperbarui: 13 Desember 2021   19:52 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tirto.id

Meskipun bukan negara komunis, bahkan Indonesia bukan negara anggota Pakta Warsawa yang merupakan persekutuan militer negara komunis (blok timur) tapi Indonesia pernah dianggap yang spesial bagi negara Uni Soviet yang merupakan negara pemimpin komunis dunia. Apa yang melatarbelakangi hal ini?
Berikut bisa kita telaah dari berbagai faktor.

Pada tahun 1960 konfrontasi politik Indonesia dengan kerajaan Belanda belum selesai. Saat itu presiden Soekarno  menuntut agar Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia karena ia merupakan bagian wilayah NKRI. namun Belanda tetap bersikukuh mempertahankan Irian Barat. 

Bahkan proses diplomasi pun rasanya semakin berat bagi Indonesia. Karena hal ini disebabkan pada tahun 1960 Belanda memobilisasi kekuatan militer besar besaran ke Irian Barat dengan mengirimkan kapal Induk Karel Dorman. Maka dengan hal ini Indonesia semakin kesulitan untuk menekan Belanda.


Di tengah kesulitan itu, secara gencar Indonesia mencari dukungan politik bahkan mencari produsen senjata yang nantinya akan dibeli sebagai perlengkapan militer Indonesia guna menekan Belanda. Ketika mencari senjata ke blok barat dirasa buntu, maka blok timur pun menjadi opsi kedua.
Dan ternyata Uni Soviet sebagai pemimpin blok timur yang merupakan negara pemimpin komunis dunia, menyambut maksud Indonesia dengan sangat suka cita.


Bahkan perlakuan Soviet terhadap Indonesia terkesan mengistimewakan. Karena saat itu apa yang diinginkan Indonesia agar Uni Soveit menjual alutsista tercanggihnya kepada Indonesia segera dipenuhi. Sejumlah alutsista Uni Soviet Paling Mutakhir dikirim untuk Indonesia. 

Misalnya saja pesawat tempur MiG 21 Fishbed, dan Pesawat TU 16 Badger. Di  mana saat itu kedua jenis pesawat ini tidak sembarang negara memilikinya bahkan negara anggota pakta warsawa sekalipun. Namun itulah Indonesia. Mungkin saja saat itu merupakan jalan keberuntungan bagi Indonesia untuk mengakhiri imperialisasi Belanda di bumi Nusantara untuk selama lamanya.

Sumber gambar: merdeka.com
Sumber gambar: merdeka.com


Dari perlakuan Uni Soviet yang terkesan mengistimewakan Indonesia ini kita bisa menelaah apa yang melatar belakanginya.
Pertama, Uni Soviet menemukan peluang kerjasama. Saat itu Indonesia merupakan musuh Belanda dan Belanda adalah negara anggota Nato yang notabenenya Nato adalah musuh Uni Soviet. Sedangkan Indonesia walaupun negara baru yang belum stabil, ia memiliki potensi sangat besar. 

Sebagai salah satu negara paling luas dan punya sumber daya alam melimpah untuk kedepannya sangat menguntungkan jika menjadi mitra kerjasama di bidang ekonomi. 

Dengan ikut membesarkan Indonesia dan menjalin hubungan dekat dengan Indonesia diharapkan Indonesia juga akan menjadi benteng bagi Uni Soviet di bumi belahan selatan untuk membendung pengaruh negara-negara blok barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun