Mohon tunggu...
Suhadi Hadi
Suhadi Hadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan Doa Orang Tua pada Anak

10 Juli 2018   23:00 Diperbarui: 10 Juli 2018   23:07 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak adalah amanat dari yang maha kuasa, yang wajib kita jaga dan dibina sebaik mungkin agar terarah, sesuai aturan-aturan agama, oleh karena itu pendidikan agama, merupakan pondasi yang utama disamping yang lainnya, dan tak kalah pentingnya yaitu pemberian asupan makanan harus benar-benar bersumber dari hasil yang benar dan halal, karena hal tersebut akan menentukan baik dan buruknya ahlaq anak.

Oleh karenanya, pendidikan yang notabene bersumber dari Tri pusat pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat ini akan berperan aktif dalam membentuk karakter, moral, etika dan psikologi anak di masa-masa pertumbuhan. Terutama dari keluarganya, oleh karenanya orang tua harus benar-benar bisa dijadikan teladan, panutan, dalam mengarahkan serta membimbing sekaligus dapat dijadikan contoh dalam kesehariannya.

Wal hasil anak akan menjadi harapan orang tua yaitu bisa "mikul duwur mendem jero" dalam pepatah jawa ini memangku makna secara filsafat menjadi anak soleh, yang dapat menjaga dan membawa nama baik orang tua, keluarga, masyarakat dan penuh kemanfaatan.

Untuk merealisasikan harapan tersebut, tentu tidak semudah bagai membalikkan telapak tangan, ini butuh pengorbanan yang sangat besar, orang tua harus ekstra keras dalam bekerja baik secara dhohir dan batinnya, maka ada kata bijak mengatakan "tiada kata-kata yang seindah do'a, yang mampu mengubah taqdir yang sebenarnya bahkan do'a merupakan senjata orang mukmin, agar hal ini bisa menjadi kenyataan, maka do'a orang tua terhadap anak memang sangat berperan, baik dilakukan sehabis sholat fardhu, maupun Tahajud malam.

Nabi mengatakan "do'a orang tua kepada anaknya, bagai do'a nabi pada umatnya" akhir-akhir ini sudah banyak, bahkan kita melihat dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri, "pak ane anggor ngono, kok anake sik dadi ngono" hal ini tidak bisa lepas dari tirakat maupun riyadhoh orang tua serta dukungan moral dari keluarga, baik secara dhohir atau bathin, mereka bekerja keras, membanting tulang, baik siang maupun malam demi anak-anknya.

Di kala siang mengais rizki demin mencukupi kebutuhan keluarganya, di kala malam dimanfaatkan untk bertahajud, menangis hingga mencucurkan air mata di atas sajadah, demi anak-anaknya supaya menjadi anak yang sholeh dan berbakti, yang merupakan tabungan dan investasi di akhirat, dengan harapan bisa hidup yang lebih baik yang penuh barokah dan kemanfaatan.

Maka perlu digaris bawahi, jika ingin panen harus mau menanam terlebih dahulu, jika ingin memperoleh ilmu, harus belajar. Begitu juga di dalam mengantarkan dan mengarahkan anak-anak kita supaya menjadi apa yang diharapkan orang tua, maka tidak bisa lepas dari empat hal :

  • Sumber makanan yang baik dan halal
  • Soritauladan orang tua
  • Pendidikan yang tepat
  • Dorongan do'a orang tua

Dari keempat komponen tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan karna hal ini saling berkaitan erat, untuk mewujudkan sebuah impian bagi orang tua dan anak.

Oleh karena itu keberhasilan anak, tidak bisa lepas dari do'a kedua orang tua, karena do'a merupakan senjata bagi siapa saja dalam menggapai cita dan harapan, begitu juga agar anak-anak kita berperilaku jujur, dan berbudi luhur yang berbasis pada ahlaqul karimah, maka kekuatan do'a dari orang tua. Merupakan pondasi yang utama untuk menghantarkan kesuksesannya. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun