Mohon tunggu...
sugiyono karen
sugiyono karen Mohon Tunggu... Teknisi - Life for humanity

Urip iku urup, Kena keno golek urup nanging ojo lali urip kudu eling sangkan paran kaleksanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gerimis Senja

26 Februari 2020   17:55 Diperbarui: 26 Februari 2020   17:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cuaca mulai gelap,tatkala hati masih dilanda gundah

rintik hujan mulai turun membasahi bumi.

awan hitam seolah bersekongkol dengan gundahnya hati untuk menutup indahnya senja.

yang senantiasa kunanti dengan segala keindahannya,

rindu kembali tak tertahankan,

setelah sekian lama kupeluk dirimu hanya dalam bayang bayang...

gerimis yang turun senja ini seolah tak kuasa mmbawa rindu,

karena sepertinya rindu ini terlalu berat utuk sekedar hanya dititipkan,,,

dalam perjalanan menuju peraduannya,

sempat ku dengar sang senja menyampaikan bisikanmu...

meski kudengar sangat lembut,namun terdengar dengan jelas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun