Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Bahar Bin Smith Tersangka, Mungkin Ketagihan Masuk Penjara

5 Januari 2022   13:51 Diperbarui: 5 Januari 2022   14:33 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption - Bahar bin Smith sebagai tersangka driver ojol pada 8/8/2019 - jabar.tribunnews.com

Mungkin benar Bahar bin Smith sudah ketagihan masuk penjara. Tapi bisa jadi tidak sama sekali. Barangkali ia ketagihan melakukan  yang berkonsekuensi hukum dan masuk penjara.

Ketagihan ngomong keras misalnya, cenderung kasar, menghina, menghujat, menghasut, memfitnah, bohong, dan entah apa lagi. Mungkin karena "gaya"-nya itu jemaah tertentu terhanyut dan tercocok hidung. Dari satu ceramah ke ceramah lain tak berubah banyak. Ada saja yang memviralkannya.

Perlu nyali besar untuk berlaku serupa. Terlebih statusnya sebagai ulama, pimpinan ponpes, dan melekat gelar habib pada namanya. Tentu ia mengikuti jejak panutannya. Dengan segenap akibat yang harus ditanggung.

Kali ini ia menjadi tersangka karena kasus penyebaran berita bohong, atau hoaks. Peristiwanya sudah berlalu cukup lama. Polda Jawa Barat telah menetapkan Bahar bin Smith sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong. Bukan soal penghinaan terhadap KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan institusi TNI. Sumber 1/.

Bagi awam tentu sangat heran pada sosok si rambut panjang kebule-bulean itu. Belum lama keluar bui, tiba-tiba harus berperkara lagi dengan potensi kembali masuk. Daya tarik apa gerangan hingga suka betul ia pada kurungan berjeraji besi itu?

*

Menjadi penghuni penjara itu sama sekali tidak enak. Nggak ada kerennya. Malu dan pilu saja yang ada. Demikian kiranya pendapat umum dan normal. Sebab kebebasan terbelenggu. Tidak ada lagi kehidupan privat. Di negeri ini satu ruangan penjara dihuni ramai-ramai, saling berdesakan malah. Tak jarang, ibaratnya, harus tidur berdiri, lantaran jumlah penghuni berlebih.

Itu sebabnya tidak masuk akal bila Bahar bin Smith ketagihan pada suasana di dalam penjara itu.

Terlebih, ketika "di dalam" ia akan terjauhkan dari jemaah yang mengelu-ngelukannya. Bersamaan dengan itu tidak bisa lagi mencaci-maki, memfitnah, berkata-kata kotor, dan bikin hoaks. Tidak bisa lagi pasang tampang sangar saat divideokan dan diviralnya para pengikutnya. Tidak lagi diliput media massa, online, maupun medsos.

Jangan lupa, media apapun sudah nyaris sama-sama ketagihan dengan berita sensasi. Tak peduli memecah-belah, mempertajam perbedaan, membangkitkan kebencian-kemarahan serta ketidakharmonisan antara anak bangsa sekadar demi viral-trending-iklan dan berbagai keuntungan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun