Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Silaturahim Daring, Takwa Berbuah Akhlak Mulia

23 Mei 2021   09:12 Diperbarui: 23 Mei 2021   17:18 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebagian peserta silaturahim virtual eks sman 1 tld yogya '73 - menggunakan zoom - dokpri rachma ghani

Silaturahim Idul Fitri 1442 Hijriah dua tahun terakhir terasa sangat berbeda. Begitu pun patut disyukuri. Terlebih bagi para pengguna media sosial. Pandemi korona menjadi kendala untuk dapat beraktivitas luar rumah. Itu sebabnya melalui sarana daring (akronim 'dalam jaringan', terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya), alias online, atau virtual, pertemuan tetap bisa dihelat.

Alhamdulillah, seseorang memprakarsainya, menggunakan Zoom. Sejumlah teman mengatur kepesertaan dan detil urutan acara. Maka jadilah kangen-kangen para penisepuh. Usianya 63 -- 64 tahun.

Kami bertatap muka, saling berkabar, dan ngobrol, nyata seperti tak berjarak, padahal dibatasi layar kaca (melalui ponsel maupun laptop). Demikian pun berlaku pepatah: "kekancan sak lawase (Jw)", atau berteman selamanya. Biar jauh jarak fisik, tetapi tetap dekat di mata dan hati. Peserta ada yang bertempat tinggal di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Pasuruhan, Mataram

Ya, mereka teman-teman SMA. Hitungan waktu terasa cepat. Lulus SMA tahun 1975. Maka kini 46 tahun sudah berlalu. Ada beberapa teman yang sakit, ada pula yang suah berpulang. Pada lima tahun sebelumnya biasanya 2 hingga 3 kali pertemuan langsung. Tapi 2 tahun berakhir tidak dimungkinkan. Ancaman ganasnya virus menghalangi. Dan memang demikianlah takdir Allah membuat batasan.

Begitu pun tiap anggota merasa sangat bersyukur masih bisa bertemu muka dengan cara berbeda. Yaitu dari rumah masing-masing. Mereka menyadari sepenuhnya bahayanya virus korona. Apalagi ancaman virus dengan jenis baru, dengan tanda-tanda ketertularan yang berbeda dibandingkan jenis sebelumnya, dan lebih mematikan.

Sekitar 50 orang mengikuti silaturahim virtual, yang difasilitasi seorang anggota perkumpulan sesama lulusan SMAN 1 Teladan Yogyakarta angkatan tahun 1973 (tahun masuk).  Acara diawali dengan pemutaran lagu Indonesia Raya, mengikuti seruan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum lama ini.

visual saat pemutaran lagu Indonesia raya -- dokpri rachma ghani
visual saat pemutaran lagu Indonesia raya -- dokpri rachma ghani
Tausiah (tausiyah -- Bahasa Arab, kegiatan siar agama/dakwah secara informal) disampaikan oleh Pak Ustaz Samiyanto. Ia seorang dosen Fak Psikologi, dan bergelar doktor. Selain keilmuan umum, ilmu agamanya pun mumpuni. Begini untaian kata-katanya:

Idul Fitri atau Lebaran selalu terkait dengan shaum Ramadan. Puasa sebulan penuh itu merupakan proses menuju ketakwaan. Setiap proses ada harapan, dan setiap harapan ada hasil akhir. Yang dituju untuk berpuasa hanya orang beriman. Dan tidak setiap orang beriman itu bertakwa. Melalui proses shaum mestinya ketakwaan diperoleh.

Menurut Ustaz Samiyanto, terkait proses menuju takwa dapat diibaratkan orang menanam pohon buah-buahan. Bukan hanya subur, berbatang kuat, dan berdaun lebat saja tujuannya. Setiap batang pohon buah diharapkan berbuah banyak, dan berkualitas pula buahnya. Untuk mendapatkan tanamanyang baik harus dipilih bibit yang baik, kemudian merawat dengan baik. Menyiangi (membersihkan sekitar pohon agar tidak tumbuh semak), membuat tanah menjadi gembur, memberi pupuk, dan membasmi kemungkinan ada hama.

Dengan proses yang baik maka akar pohon menghujam ke dalam tanah hingga batang dan cabang kokoh. Bersamaan dengan itu batang tumbuh tinggi dan kokoh. Bercabang banyak, dan berdaun lebat.  Selanjutnya, pohon menghasilkan banyak buah durian dengan kualitas terbaik.

Dikaitkan agama, akar dapat dianalogkan sebagai iman/tauhid. Adapun batang-cabang-daun merupakan amal-ibadah. Sedangkan buahnya yaitu akhlak mulia. Dalam uraian lain, seringkali 3 hal itu digambarkan sebagai 3 rukun agama, yaitu iman (ketauhidan), Islam (menjalani 6 rukun iman dan 5 rukun Islam), dan ihsan (ahlak mulia).

Akhlak mulia dapat berupa bicara jujur, rendah hati, sabar, dapat dipercaya, pemurah, amanah, saling mendoakan, dan pemaaf.  Itu sebabnya Rasulullah menyatakan dirinya diutus untuk memperbaiki akhlak manusia (masyarakat di sekitar kehidupan beliau kala itu, serta manusia keseluruhan hingga akhir zaman). Dalam ungkapan umum: sebaik-baik manusia yaitu mereka yang bermanfaat bagi orang lain.

Hasil akhir dari proses shaum Ramadan yaitu akhlak mulia. Dan akhlak itu mestinya diejawantahkan pada 11 bulan setelah Ramadan. 

Proses pertumbuhan akar-batang (termasuk cabang-daun) hingga buah itu menyeluruh dan menyatu. tidak dapat dipisah-pisahkan. Sebab bila dipilah-pilah hasilnya akan sangat berbeda. Tanaman tanpa buah ibarat orang fasik. Ada buah dan batang saja (tanpa buah) seperti orang munafik. Bila ada buah tanpa batang dan akar, itu kafir. Sedangkan ada akar dan buah tanpa batang, itu jin.

Kesempatan mengikuti pertemuan virtual menggunakan Zoom dengan teman-teman SMA kemarin (22/5/2021) saya jadikan tulisan ini.

*

Setiap amal-ibadah (terkhusus pada shaum Ramadan) seharusnya menghasilan takwa. Buah dari takwa yaitu akhlak mulia. Pada akhir Ramadan setiap muslim berharap menjadi pemenang, yaitu dapat kembali pada fitrah (kesucian/kemurnian sebagaimana asal kejadian). Akhlak mulia menjadi bekal menghadapi tantangan dan godaan kehidupan pada 11 bulan mendatang.

Nah, itu saja. Mudah-mudahan uraian ini ada guna dan manfaatnya. Mohon maaf bila ada salah-salah kata. Wallahu a'lam. ***

Katapang, 23 Mei 2021 / 11 Syawal 1442
Sugiyanto Hadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun