Berikut beberapa tips berhemat selama Ramadan. Pertama, berkonsentrasi penuh pada kegiatan amal dan ibadah. Dalam ibadah yang sangat diperlukan kemauan, semangat, dan niat untuk mendapatkan ridho Allah. Tentu disertai ilmu yang memadai. Sedangkan untuk dapat beramal-sedekah perlu materi.
Maka Ramadan menjadi saat paling baik untuk melepas kepemilikan yang sekiranya tidak terlalu urgen dibutuhkan. Dari mulai pakaian, Â buku-buku, perlengkapan dapur, perabotan rumah, dan benda-benda lain. Dijual ke tukang loak kemudian uangnya disumbangkan ke panti-asuhan, ke panitia pembangunan masjid, ke panti jompo, ke pengemis-pengamen-musafir, dan kepada korban bencana alam.
Kedua, berpuasa bukan hanya siang tetapi juga malam hari. Shaum siang hari sesuai ketentuan, yaitu menjauhi yang membatalkan dan mengurangi pahala. Sedangkan puasa malam hari, yaitu mengurangi posri makan-minum. Kebiasaan lama melakukan "balas dendam" dalam hal makan-minum sejak Maghrib hingga Imsak harus dihilangkan. Isi waktu dengan aneka ibadah, seperti telah disebut di atas, ditambah berdzikir, itikaf, dan mempelajari Al Qur'an dan Hadist. Juga mengurangi menonton siaran tv maupun penggunaan gadget.
Ketiga,  membelanjakan tiap rupiah yang dimiliki dengan perhitungan sangat matang. Membelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari: makan-minum, listrik-air-internet, bensin kendaraan, dan beberapa lagi. Untuk mendapatkan harga pembelian yang relatif murah, perlu pergi ke toko grosir, ke supermarket yang memberi korting dan potongan harga. Membelinya sekaligus untuk satu  bulan. Selain itu juga ke ke pasar induk untuk membeli sayur-mayur dan bahan mentah kebutuhan dapur, seminggu sekali.
Keempat, berjuang keras menjaga diri agar tidak sampai jatuh sakit. Sakit biasa, atau sakit karena terjangan virus korona. Dengan terjauh dari sakit maka pengeluaran dapat ditekan, tidak malah membengkak. Dengan shaum dan mengisi waktu-demi waktu untuk beribadah dan bermuamalah (dengan ikhlas dan sepenuh hati) kiranya bakal didapat tujuan bershaum dan diberi bonus sehat wal 'afiat, sehat jasmani dan rohani, sehat lahir dan batin, bahkan sehat dunia -akhirat.
*
Sebagai pensiunan beberapa hal di atas (menurut hemat penulis) menjadi prioritas. Bagaimana akan berhemat (dalam arti mengurangi pengeluaran) sedangkan uang di tangan pun tak seberapa besar. Â Tentu ada saja pensiunan kaya raya di hari tua. Ada pula pensiunan yang harus singgah dulu di penjara sebelum akhirnya menjadi orang bebas. Entah, apakah mereka juga harus berhemat dan sudah bertobat?
Nah, itu saja. Batas waktu penulisan tema ini sudah beberapa puluh menit lewat. Â Tapi biar saja. Yang penting gagasan berbagi sudah dituliskan. Wallahu a'lam. ***
Cibaduyut, 19 April 2021 / 7 Ramadan 1442
Sugiyanto Hadi
Â