Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada Serentak 2020 dan Ancaman Covid-19

5 September 2020   17:45 Diperbarui: 5 September 2020   17:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gibran resmi mendaftar - poskota.co

Pilkada Serentak 2020 merupakan gelombang keempat yang dilakukan untuk kepala daerah hasil pemilihan Desember 2015.

Adapun daerah yang melaksanakan Pilkada dalam waktu yang bersamaan berjumlah 270 daerah. Perinciannya 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Khusus untuk Kota Makassar merupakan pilkada ulangan.

*

Pemilu dan pilkada merupakan pesta demokrasi. Dan suasana pesta selalu terjadi, diantaranya kerumunan massa untuk berbagai kegiatan: orasi politik, pergelaran musik pendukung, serta berbagai acara lain. sungguh tidak mudah menghilangkan kebiasaan itu. Bahkan arak-arakan untuk berbagai kegitan terkait Pimilu menjadi bagian penting dalam proses kampanye, yaitu pengerahan massa.

Karenanya sengaja atau tidak, direncanakan atau tidak,  penularan Covid-19 sulit dihindarkan. Mengenak masker dan cuci tangan pakai sabun mungkin telaksana dengan baik. Tetapi aturan jaga jarak dan tidak membuat kerumunan sangat mudah dilanggar.

Di Jawa Tengah kemarin saat pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa mendaftarkan diri ke KPU Kota Surakarta kerumunan spontan terjadi. Kerumunan massa juga mewarnai pendaftaran pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu ke KPU Kota Semarang, Jateng. 

Di Purbalingga, Jateng ratusan pendukung melakukan konvoi mengantarkan pasangan petahana, Dyah Hayuning Pratiwi dan Sudono, mendaftarkan diri ke KPU setempat.

Sementara itu di Medan, Sumatera Utara, pendaftaran pasangan Bobby Afif Nasution (menantu Presiden Jokowi) dan Aulia Rachman tak luput dari pelanggaran protokol kesehatan.

Pelanggaran yang dilaporkan itu baru sebagian kecil saja dari keseluruhan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

*

Perlu kesadaran tinggi para peserta Pilkada Serentak 2020 untuk menahan diri agar tidak mengadakan kerumunan dan pengerahan massa. Sebaliknya para pendukung pun tidak perlu turun ke jalan. Lebih baik mengikuti kampanye atau orasi politik melalui layar televisi atau online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun