Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Pilu Para Ibu di Tengah Berita Corona

18 April 2020   17:35 Diperbarui: 18 April 2020   17:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
satpol pp jember patroli waria - regional.kompas.com

Di kota Nogales, Meksiko, seorang ibu kehabisan bahan makanan. Lockdown covid-19 diberlakukan di kota itu. Ia pun berusaha mendapatkan izin keluar rumah untuk berbelanja bahan makanan. Ia meninggalkan seorang puterinya sendirian di rumah.

Seorang tetangga memberitahu melalui ponsel kepada si Ibu, bahwa ia tidak melihat puterinya. Maka bergegas si Ibu pulang, dan mendapati rumahnya sudah di jaga polisi.

Puterinya ditemukan tewas di kamar tidurnya. Menurut laporan Polisi, pendobrak masuk ke dalam rumah, lalu memperkosa dan membunuh anak berumur 13 tahun itu.

*

Kalau boleh memilih, seorang ibu tidak akan memilih kepiluan apapun yang menimpa anak-anak mereka.  Mungkin saja para ibu lalai dan kurang memperhatikan anak. Mungkin anak-anak yang tidak dekat dengan ibu dan mulai berubah.

Menjelang masa remaja awal (13-16 tahun), anak-anak akan mengalami kondisi di mana kehidupan terasa bebas, rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal baru, meningkatnya fungsi seksualitas dan dorongan emosi yang tidak stabil.

Terhadap hal tersebut, peran orang tua harus mengontrol perilaku mereka. Caranya dengan menjalin komunikasi lebih eat, mengajari anak pada norma dan nilai agama, serta mengawasi mereka dalam penggunaan telepon pintar, tablet serta saat menonton televisi.

Nah, itu saja. Mudah-mudahan kepiluan di atas, dan kesedihan apapun, tidak menimpa keluarga kita. Harapan lain, semoga keganasan Covid-19 segera berlalu. ***

Cibaduyut, 18 April 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun