Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pemulung dan Segayung Air Keran (Tiga)

16 Januari 2020   21:45 Diperbarui: 16 Januari 2020   22:04 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
segayung air keran--niaton.com

*

Sunyi, sepi, dan terasa kosong. Tidak ada suara, tanpa angin, tidak ada apa-apa.

"Alhamdulillah, sopir truk barang itu baik hati, Min. Ia banting stir agar kita terhindar . ..!"

"Tapi . . , Mak. Lihat. Ada apa ini? Kenapa orang-orang itu merubung kita, Mak?"

"Itu boneka yang tercecer dari dalam truk. Perhatikan baik-baik. Cuma boneka. Mirip kita ya? Ayo, terus lagi, Min. . . .?"

"Mak? Kenapa aku ini?"

"Min. . . . . !?" 

Keduanya merasa semua serba ringan, riang, lepas, bebas, dan menakjubkan. Mata jadi benderang, juga telinga, ingatan. Jernih.  Seperti terlepas dari kurungan sempit. Meninggalkan dua boneka yang memar dan basah oleh bercak kemerahan di aspal. . . .! (Habis) ***

Sekemirung,  24 Feb 2018 -- 16 Jan 2020

 Gambar

Simak juga bacaan sebelumnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun