Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Serupa Batu

30 Juni 2019   14:07 Diperbarui: 30 Juni 2019   14:13 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
batu belimbing di toboali, bangka selatan| www.len-diary.com

Aku rela tenggelam, dalam keruh air muara
andai saja
dapat kutemukan tubuhmu
masih dengan seulas senyum, yang lama
tak kaupamerkan padaku. Aku rindu.

Di pantai ini, entah berapa tahun silam
tiba-tiba saja
kamu menyambangi perahu
dan memaksaku ikut mengelilingi tanjung
lalu di tengah ombak besar kamu hilang.

Cerita itu selalu kuulang, kepada siapapun
yang bertanya, kenapa
betah sendiri
sedang usia merangkak terus kian jauh
dari kepala tiga, empat, lalu entah.

Masih kuingat sekilas pandang matamu sedih
kamu menyerah. Demi bakti
kepada orangtua
demi semua petuah tentang surga di telapak
kaki ibu. Gadis semampai itu merenggutmu dari sisiku.

Aku rela tenggelam dalam ombak besar
laut selatan. Tempatmu
suatu ketika dulu
menemui calon isteri, dan meninggalkanku
di sini. Termangu menunggu, serupa batu.

Sekemirung, 24-30 Juni 2019

Gambar: Batu belimbing :

Tengok juga tulisan sebelumnya:
mudik-tahun-ini-benar-benar-luar-biasa
kultum-subuh-hari-terakhir-ramadan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun