Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dipermainkan Liukan Sasak

11 Juli 2018   00:41 Diperbarui: 11 Juli 2018   00:50 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sasak gantung di sungai cigarentel, ciamis (Pikiran Rakyat)

1/
Senang rasanya berayun-ayun
di atas jembatan kayu
sambil melihat ke dasar sungai
pada batu-batu besar, air mengalir deras
atau sama sekali kerontang.

Warga menyebutnya sasak
lengkapnya menjadi sasak gantung
untuk lalu-lintas sepeda
juga ternak dan orang, tak henti
dari pagi hingga petang.

2/
Bila kemudian kayu dan anyaman bambu
kian rapuh, warga tak takut
selain harus teramat hati-hati, waspada
kecuali mereka yang abai
dan bahka lupa akan keselamatan diri.

Aturan baku sasak
jangan berjejalan di atasnya.
Sebab kekuatannya terbatas
ditambah kondisi uzur
mestinya lama sudah ia digusur.

3/
Melintang di Sungai Cigerentel
Desa Ciparay -- Ciamis.
Ini bukan cerita manis, tapi tragis
Lima belas warga terhempas
dan berakhir di puskesmas.

Pasti itu pengalaman mendebarkan.
Mereka berayun-ayun
dipermainkan liukan sasak
bukan senang
namun dengan jeritan.
Bandung, 11 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun