kukirim rembulan
bagimu yang tengah menempuh pengembaraan
agar setiap malam kau bisa memeluknya
sembari menggoreskan mimpi
bila tiba-tiba mendung datang
jangan berduka, apalagi menangis
ingat dan ingatlah sebait puisi
yang kutuliskan di keningmu
sebelum kau pergi
kukirim bunga
bagimu yang sendiri di perantauan
agar setiap pagi kau bisa menciumnya
menikmati harumnya tiada henti
tapi setelah kembang layu
jangan bersedih apalagi menangis
ingat dan ingatlah janji setiaku
yang kubisikkan lirih
untuk tetap menantimu
kukirim kau belahan jiwaku
bagimu yang terus merindu
untuk kita tetap menyatu
hingga akhir waktu
Jogja, Februari 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!