Mohon tunggu...
sugita
sugita Mohon Tunggu... Guru - Menulis merupakan bagian hidup

Menulis untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petuah Ibu

22 Oktober 2021   16:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   20:39 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menggugah nurani nan  tinggi

Menggelorakan kemauan insani

Seakan -akan tak tersaingi

Semua halangan terhempas ketepi

         Seakan akan pintu terbuka lebar

         Ada saja jalan lalui terhampar

         Walaupun pelan -pelan tapi kelar

         Melukis hidup mulai titik sampai

         mekar

Membumi mengikuti arus pergi

Hilir mudik tanpa henti

Dari pagi hingga sore hari

Demi anak dan isteri

        

           Roda berputar pelan tapi pasti

           Mulai atas tanah hingga ketengah

           Sampai puncak turun kembali

           Hingga ke asalnya di tanah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun