Mohon tunggu...
sugita
sugita Mohon Tunggu... Guru - Menulis merupakan bagian hidup

Menulis untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Diary

Liku-Liku Hidup (4)

28 Juli 2021   08:00 Diperbarui: 28 Juli 2021   16:27 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Waktu itu saya  kelas 3 SD sekitar tahun 1974 ruang kelas yang ditempati lebih luas dari kelas satu dan dua . Kelas 1 dan 2 menempati ruang yang sama hanya  beda waktu saat masuk belajarnya  , kelas satu masuk pagi mulai jam 07.00 dan kelas dua setelah kelas satu pulang sekitar jam 10 mulai masuknya. Sedangkan kelas dua pulangnya bersamaan dengan kelas 3 dan 4 sekitar jam 12.00 waktu itu bersamaan pula  dengan kelas 5 dan 6 .

      Suasana waktu itu yang masih tersimpan dalam memory ingatanku  sampai saat ini  diantaranya ;

     1.Ruang kelas

    Di kelas 3 Suasananya berbeda, dinding  ruang kelas ada Gambar peta dan  Pahlawan serta gambar hasil karya kakak kelas yang terdahulu. Walaupun bangunannya terbuat dari Gedheg( anyaman bambu Ori) tetapi lantainya sudah diplester dan atapnya dari genting tanah  serta plafonnya kepang ( anyaman bambu yang lembek ) tetapi tampak rapi dan megah kesannya dari luar maupun dalam ruangan . Dibanding rumah -rumah penduduk saat itu yang sama -sama berdinding gedheg namun kelihatan lebih elegan gedung sekolahku saat itu.

     Untuk kelas 4 ,5 dan 6 menempati gedung seberang jalan ,bangunannya sudah gedong (tembok ), namun ruangannya agak kecil kurang luas karena belakang dan kiri -kanannya berupa sawah.Sedangkan kantor gurunya di depan kelas 4,berupa teras yang di dinding tembok , maklum gurunya juga sedikit hanya 6 termasuk kepala sekolahnya.

     2. Murid pindahan

     Pada saat kelas 3 itu ada murid baru pindahan dari kota , Susilo namanya . Anak baru tersebut kelihatan rapi ,bersih ter urus oleh orang tuanya , beda dengan saya dan teman -temanku yang kurang diperhatikan orangtua ,mandi sendiri tidak pernah bersisir langsung berangkat sekolah yang penting uang sakunya 15 rupiah sudah diberikan.

     Tetapi anak baru tersebut kebetulan kidal suaranya ( tidak jelas suara s ,r dan l sama saja), suatu ketika disuruh bu guru membaca Teks Bahasa jawa " Rai munari biru " suaranya anak itu " lai  munali bilu " tertawa semua satu kelas akhirnya anaknya menangis.

    Esok harinya ketika jam istirahat ,saya dan teman - teman main bola ,bapaknya susilo datang dan bertanya pada teman- teman " Siapa yang mengolok-olok anakku kemarin ? Teman -teman menjawab serentak " Tidak ada pak ".Bapaknya susilo menghampiri anaknya sambil berkata , " Jangan nangis lagi ya "susilo diam saja .

    Bulan Januari  berlalu , tahun ajaran baru telah lewat satu bulan ,terus bulan berikutnya berlanjut  sampai  Mei mendekati bulan juni akan dilaksanakan ulangan umum , Susilo pindah lagi ke kota menurut cerita dari tetangganya bapaknya kerja di kota dan tidak bisa pulang balik ke kampung setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun