Mohon tunggu...
sugita
sugita Mohon Tunggu... Guru - Menulis merupakan bagian hidup

Menulis untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kondisi Ekonomi Orangtua Kendala dalam Pembelajaran Daring

11 Mei 2021   10:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   17:19 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kebijakan pemerintah menerapkan   metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau melalui system online , mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini sesuai dengan himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijaksanaan Pendidikan dalam masa Darurat.Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara pendidik dan peserta tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. 

Sistem pembelajaran dilaksanakan menggunakan perangkat personal computer (PC), Laptop atau handphone yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp, telegram, Aplikasi Zoom Cloud Meeting ataupun media lainnya. Dengan demikian, pendidik dapat memastikan peserta mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

Hampir Semua sektor terkena dampaknya Covid 19, bidang pendidikan salah satunya. Pengamatan di lingkungan sekitar , baik siswa maupun orangtua siswa ada yang tidak memiliki handphone yang memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring (online) ini merasa kebingungan,sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Bagi siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktifitas pembelajaran bersama. Mulai belajar melalui videocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi materi-materinya pun dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota data yang membutuhkan biaya cukup tinggi bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring.Juga terdapat kendala yang lain dihadapi peserta didik selama pembelajaran daring, yakni jaringan internet tidak stabil, tugas terlalu banyak, sulit fokus, pulsa kuota terbatas, aplikasi yang rumit, dan lebih senang dengan pembelajaran tatap muka.Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet,koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya di pinggiran .Solusi atas permasalahan ini seyogyanya  pemerintah memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan penyedia internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Bagi sekolah perlu  melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring untuk orang tua siswa.

Ada pelajaran yang dipetik dari dunia pendidikan di tengah pandemi ini, yakni kegiatan tatap muka dengan guru terbukti lebih efektif ketimbang secara daring (online). Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Pembelajaran daring hanya efektif untuk memberikan penugasan.Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan.

Lain halnya dengan motivasi belajar merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat mempengaruhi dalam melakukan suatu aktivitas. Seseorang yang melakukan  aktivitas belajar agar berhasil sesuai tujuan yang ingin dicapainya , perlu memperhatikan dan mengembangkan motivasi dalam dirinya sehingga tujuan dan harapan dapat tercapai. 

Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor  motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik maupun dari luar peserta didik agar menjadi terarah dalam mencapai prestasi belajar . Motivasi belajar sangat di pengaruhi oleh lingkungan keluarga terutama kondisi sosial ekonomi orang tua yang bisa mendukung prestasi siswa dalam setiap mata pelajaran. Orang tua merupakan faktor yang menentukan bagi peserta didik memberikan motivasi kapada anaknya sehingga prestasi belajar dapat tercapai maksimal. Biasanya siswa yang kondisi sosial ekonominya tinggi memilki motivasi lebih dibandingkan dengan yang rendah mereka tercukupi dari fasilitas yang diberikan oleh orang tua sehingga siswa mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Keadaan sosial ekonomi orang tua di daerah pedesaan pada umumnya menengah ke bawah. Dengan demikian maka siswa  di daerah pedesaan berkecenderungan memiliki prestasi belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa di daerah perkotaan terutama siswa yang orang tuanya berlatar belakang ekonomi menengah ke atas. 

Siswa yang orang tuanya berlatar belakang ekonomi rendah cenderung tidak mampu menyediakan fasilitas belajar seperti bahan-bahan bacaan, terutama internet di rumah, HP yang memudahkan akses sumber belajar,buku referensi dsb sehingga hal ini menyebabkan siswa yang bersangkutan kurang berprestasi dalam kegiatan pembelajaran. Rendahnya permasalahan kondisi sosial ekonomi orang tua peserta didik menentukan pemahamannya tentang hasil belajar yang akan diperoleh peserta didik. Dengan adanya BLTdan bansos merupakan upaya alternatif pemerintah untuk membantu mengurangi kesenjangan perekonomian  orang tua .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun