Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Tiga Cerita tentang Binatang

10 September 2016   07:36 Diperbarui: 10 September 2016   08:22 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.sindonews.com

GAJAH

Seekor gajah dengan tubuh tambun tak diragukan lagi kemampuannya. Dengan belalainya yang panjang ia mampu mencabut sebatang pohon. Bahkan dengan tubuhnya yang perkasa dia mampu merobohkan tembok. Akan tetapi, mengapa gajah besar itu tidak mampu lari hanya karena kakinya diikat dengan seutas  tali yang ditambatkan pada sebatang tonggak kecil saja?

Ternyata  gajah bertubuh besar itu punya pengalaman masa lalu yang memilukan. Sewaktu kecil, ia diikat dengan rantai  dan ditambatkan pada sebatang pohon. Setiap kali ia memberontak mau lari, ia dicambuk dengan cambuk kawat yang ujungnya ada  pentolan besi. Sakit sekali rasanya. Begitulah terjadi setiap saat  sampai nalurinya terbentuk bahwa setiap kali  kakinya diikat dengan tali dan ia mau lari, atau memberontak, ia pasti akan dicambuk dan mengalami kesakitan luar biasa.

Sejak saat  itu,  setiap kali ditambatkan pada sebatang tonggak kecil dengan seutas tali, gajah itu tidak pernah lagi berlari. Meskipun ia mampu.

IKAN  MASKOKI

Ada seekor ikan maskoki  yang dipelihara di sebuah akuarium besar. Setiap hari ia diberi makanan oleh pemiliknya. Dengan leluasa dia menyantap makanan yang bertebaran di mana-mana sampai ia kenyang. Suatu hari akuarium besar itu disekat menjadi dua bagian dengan kaca pembatas. Ikan maskoki berada  pada  salah satu sekat, sementara makanan ditaburkan di sekat yang lain.  Setiap kali ikan itu mau menangkap makanan, moncongnya menabrak kaca pembatas. Berkali-kali ia mencoba tetapi terus-menerus moncong itu menabrak kaca pembatas, sampai sakit rasanya.

Lewat dua puluh satu hari, kaca pembatas itu dibuka, dan makanan berada di mana-mana. Di dekat ekornya, siripnya, tubuhnya, bahkan di depan matanya. Toh ikan itu tak menyentuh makanan itu barang sedikit pun. Akhirnya, fisiknya lemah, dan  tak lama kemudian ikan maskoki itu game overdi tengah tebaran makanan yang berhamburan.

BELALANG

Seekor belalang, apakah walang kekek, walang kadhung,  atau walangapa  saja,  memiliki hobi meloncat. Tak peduli di mana saja dan kapan saja, ia akan meloncat dengan riang gembira. Dan loncatan sang belalang itu bisa tinggi sekali, melebihi tinggi seorang manusia. Suatu hari seorang remaja menangkap belalang itu. Meskipun berkali-kali tertangkap,  dia berhasil meloncat meloloskan diri, namun pada  suatu saat ia ditangkap dan  kemudian remaja itu menyimpannya di sebuah tabung gelas kaca yang pada bagian atasnya ditutup dengan kaca cukup  tebal.

Belalang itu pun meloncat setinggi-tingginya, dan... dung.. kepalanya membentur kaca. Ia  kliyengan. Sakit. Setiap kali dia meloncat kepalanya membentur kaca, dan ia merasa kesakitan. Selama dua minggu ia mencoba dan mencoba, tetapi tetap saja kepalanya sakit. Ia pun menyerah.  Karena hobinya meloncat, maka ia tetap saja meloncat. Hanya kali ini ia tidak meloncat tinggi-tinggi. Cukup di bawah batas tutup kaca saja.

Lewat tiga minggu, kaca penutup gelas itu dibuka, Dan belalang itu tidak pernah dapat meloncat lagi melebihi tinggi gelas kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun